Essi 175 -- Yang Kafir pun Telah Tahir
Tri Budhi Sastrio
Konon kabarnya orang-orang Yahudi -- khususnya
   para tetua agama,
Pernah menganggap semua orang yang tidak
   beragama Yahudi serta
Bersunat serta melaksanakan semua tata cara
   dan pantang mereka,
Adalah orang kafir, adalah orang yang tidak
   mengenal Allah penguasa.
Yah ... semuanya kafir ... semuanya tidak
   mengenal Allah ... karena
Memang hanya mereka yang mengenal Allah
   yang jadi empunya surga.
Pendapat dan konsep ini berlanjut serta mengakar
   kuat-kuat laksana
Akar-akar pohon rasamala sebelum akhirnya
   tercerabut tidak bersisa
Oleh seorang nabi utusan surga yang datang guna
   menyebarkan warta,
Warta gembira, warta keselamatan, warta bagi semua
   bangsa di dunia.
Dan ... semua orang kafir pun akhirnya tahir,
   tahir dari kafir dan dosa.
Lalu tidak ada lagi orang kafir di dunia, karena warta
   dan maklumatnya
Telah menyebar ke seluruh dunia - semua telinga
   telah mendengarnya.
Karenanya tak mengherankan jika dalam catatan
   murid sang nabi mulia
Hanya satu kata 'kafir' pernah meluncur dari mulut
   sang utusan surga
Itupun bukan dalam konteks kecaman atau hujatan
   melainkan sabda
Melarang siapa saja menggunakan kata merendahkan
   yang mahakuasa
Kala menyebut sesama dengan memberi stigma
   yang tidak masuk logika.
Bagaimana tidak akan dikatakan merendahkan yang
   mahakuasa jika
Ada manusia berani-beraninya menyandang gelaran
   tak mengenal Dia.
Dia itu dikenal di mana saja, kapan saja, dan oleh
   siapa saja, semuanya.
Yah ... semuanya ... karena semua ini adalah milik
   dan ciptaanNya juga,
Lalu bagaimana bisa ada satu noktah saja di alam
   semesta nan raya
Yang tidak berasal dari Dia ... yang hanya karena
   perkenanNya lalu ada?
Semua dari Dia, semua milik Dia, Dia itu mahakuasa
   dan mahapencipta
Sekaligus juga mahapemilik bagi semua yang ada
   di jagat alam raya.
Jadi benar-benar tidak masuk akal logika kalau ada
   satu noktah saja
Di alam jagat raya semesta berani berkata bahwa
   ia tidak kenal Dia.
Semua pasti kenal Yang Mahakuasa, karena semua
   berasal dariNya.
Karenanya sang nabi utusan dari surga, seperti yang
   dicatat muridNya
Bersabda penuh wibawa 'Setiap orang yang marah
   terhadap saudaranya
Harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya
   Kafir, haruslah ia
Dihadapkan ke Mahkamah Agama, siapa yang berkata
   Jahil haruslah dia
Diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala'
   dan ini sabda mulia
Disampaikan sebagai pelengkap kala sang nabi
   utusan surga berbicara
Tentang Taurat yang jadi dasar dan pegangan
   para Yahudi dan tetuanya.
Singkat kata jangankan berkata jahil atau beri label
   kafir pada sesama,
Marah saja orang sudah boleh dihukum ...
   betapa luar biasa ini sabda.
Empati dan kasih pada sesama adalah segala-galanya
   bagi nabi mulia,
Bahkan perintah ini sama dengan pengabdian pada
   yang mahakuasa.
Lebih jauh sang nabi utusan surga berkata lantang
   pada semua bangsa
'Apa yang tidak engkau perbuat pada yang paling
   hina di antara sesama,
Tidak juga engkau perbuat untukKu' ... karenanya
   betapa berkah manusia
Dari stigma kafir telah tahir dan dari dosa juga
   telah bebas serta merdeka.
Tak ada orang kafir di dunia, semua manusia kenal
   dan milik Allah semata.
Â
Essi nomor 175 -- SDA22072012 -- 087853451949
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H