Essi 169 -- Selamat Jalan Juragan
Tri Budhi Sastrio
Yang memanggil juragan banyak, lebih banyak lagi
   yang memanggil taipan.
Dan sekarang sang juragan yang juga taipan setelah
   banyak tinggalkan kesan
Perlahan-lahan melambaikan tangan dan membisikkan
   ucapan selamat jalan.
Selamat jalan semua karena akhirnya tunai juga janji
   bakti pernah terucapkan.
Lima puluh tahun bukan waktu yang sedikit berkiprah
   di tanah bukan kelahiran,
Lima puluh tahun bukan waktu yang main-main guna
   membangun landasan
Membesarkan bisnis, meluaskan jaringan, membangun
   tahta dan kekaisaran,
Yang hanya sebagian kecil kiprah dan peran yang ukiran
   buah tangan sang taipan.
Mulai dari industri perbankan, industri makanan, sampai
   asuransi pertanggungan
Semua dirambahnya tidak hanya untuk memastikan
   bahwa topangan kekokohan
Benar-benar terpancang kokoh tak tergoyahkan tetapi
   juga untuk memastikan
Bahwa warisan raksasa bisnis kekaisaran cukup
   digunakan sampai tujuh turunan.
Selamat jalan juragan bisik sebagian, bisik lainnya
   selamat jalan wahai sang taipan.
Kalau catatan akte kelahiran dianya benar adanya
   maka usia seabad dikurangi tiga
Jelas bukan hal yang biasa untuk ukuran ini era
   khususnya di kota besar Indonesia.
Memang tidak kurang jumlah orang mencapai usia
   di atas seabad tetapi itu di Eropa
Sedangkan pada kota besar negara yang sedang
   berkembang seperti di Indonesia
Tempat jutaan liter bahan bakar dibakar setiap hari,
   usia seabad jelas semakin langka.
Dan ketika sang taipan hampir saja mencapainya,
   dua acungan jempol deh buatnya!
Usia tua memang bukan prestasi, tetapi jika yang
   mahakuasa mengkaruniakannya,
Tentulah ada maksud dan tujuannya ... dan ini juragan
   serta taipan yang luar biasa
Tentu berada dalam bingkai yang sama manakala
   usia tua dikaruniakan padanya.
Pertanyaannya apa yang dapat ditebak dari kiprah
   dan perannya selama di dunia?
Yang pertama tentu saja kekaisaran bisnisnya yang
   luar biasa bak tentakel gurita.
Tidak terbilang jumlah penduduk negeri ini yang pernah
   bahkan sedang bekerja
Pada perusahaan milik sang juragan guna mencari
   nafkah bagi keluarga mereka.
Terima kasih dan apresiasi luar biasa tentu saja
   pantas diberikah oleh siapa saja
Yang pernah bekerja, mencari nafkah, menghidupi
   keluarga, serta jadi sejahtera
Karena perusahaan milik sang taipan, walau tentu saja
   terima kasih tak terhingga
Lebih pantas diberikan oleh sang taipan kepada para
   pekerja karena tanpa mereka
Bagaimana perusahaan dan usaha dapat berjaya
   tidak hanya di seantero nusantara
Tetapi sampai jauh melambung ke mancanegara ...
   sehingga kalau anggota keluarga
Mungkin karena terlalu sibuk dan berduka
   sampai-sampai tidak sempat memikirkannya
Bolehlah catatan sederhana ini mewakili beliaunya,
   sehingga lapanglah jalan di sana.
Terima kasih tak terhingga disampaikan pada siapa
   saya yang pernah berperan serta
Membesarkan banyak perusahaan sehingga kokoh
   digdaya layaknya karang perkasa.
Singkat kata, kiprah dan peran para pekerja memang
   nyata-nyata hebat dan luar biasa.
Yang kedua, jika tak langgar etika, ayo berbicara
   tentang kesalahan dan dosa-dosa.
Meski tidak tahu berapa banyak dosa, tetapi karena
   sang taipan juga manusia biasa,
Maka logikanya pasti ada banyak dosa, bahkan
   mungkin juga sangat banyak jumlahnya.
Semua dosa rasanya akan dicatat dan diminta
   pertanggungjawabannya, ini kalau percaya.
Sang taipan yang sangat dekat dengan keluarga
   cendana, malang melintang dijamannya.
Jadi jika memang ada banyak dosa pasti dari
   kedekatan inilah yang jadi sumber utamanya.
Konsesi diberikan, ijin dimudahkan, investasi didukung
   aturan memadai, pejabat negara
Beramai-ramai memberi dukungan dengan beragam
   kebijakan, dan ... hasilnya luar biasa.
Semua usaha tumbuh berkembang, fantastis jadinya,
   dan uang pun mengalir tak hentinya.
Apa ada yang salah dengan kondisi semacam ini ...
   ha ... ha ... ha ... tentu saja tidak ada.
Bukankah memang harus seperti itu cara kerja negara,
   pemerintah dan para pejabatnya?
Lalu kalau tidak ada dan memang sudah seharusnya
   begitu peran negara dan pejabatnya?
Mana dosanya? Mana salahnya?... Inilah hebatnya
   manusia dan kehidupannya di dunia,
Bahkan dalam hal yang seharusnya biasa dan
   wajar-wajar saja, eh ... dosa bisa dibuatnya!
Konsesi diberikan tentu biasa saja, tetapi apa yang
   nanti terjadi sebagai implikasi logisnya,
Seperti aliran upeti ke pundi-pundi pejabat negara
   jelas tidak dapat dibenarkan dan diterima.
Ijin dimudahkan memang harapan semua pelaku bisnis,
   tetapi jika karena kemudahannya
Lalu aliran dana yang jelas-jelas melanggar aturan
   dan etika mengalir tak henti-hentinya,
Maka anak kecil pun tahu bahwa dalam ini aliran,
   salah dan dosa jadi bumbu penyedapnya.
Investasi didukung aturan memadai, memang begitu
   seharusnya iklim dibuat oleh negara
Jika lapangan kerja ingin ada seluas-luasnya bagi
   angkatan kerja yang banyak jumlahnya.
Tetapi kala aturan dan kebijakan dibuat sedemikian
   rupa hanya demi kepentingan semata,
Kepentingan sekelompok orang disertai dengan
   banyak langkah manipulasi data dan dusta,
Maka apalagi namanya kalau bukah salah dan dosa,
   dan tampaknya ini memang realitanya.
Sang juragan dan taipan sudah lambaikan tangan
   ucapkan selamat tinggal bagi kita semua.
Jejak langkah dan perannya tentu akan dikenang
   oleh banyak orang dan jelas sampai lama.
Dan jangan lupa di balik ucapan selamat jalan selalu
   ada kata-kata 'dan sampai jumpa pula'
Karena kita pun tampaknya pasti akan sampai juga
   ke sana, maka senyampang belum tiba,
Dan kesempatan terbuka lebar dan masih ada, maka
   tak ada salahnya jika ikut serta berdoa
Memohon ampunan pada yang mahakuasa, semoga
   terus berkenan ampuni salah dan dosa
Karena tanpa ini bagaimana manusia bisa
   menghadapi murka dan hukuman dari beliaunya?
Sang juragan luar biasa sudah ada di sana,
   catatan untuknya tentu sudah siap untuk dibuka.
Berapa banyak kesalahan dan berapa besar dosanya,
   itu sih misteri dan bukan urusan kita,
Tetapi ikut serta mendoakan tentu saja tidak ada
   karena anjurannya memang ada.
Semoga sang maha pengampun berkenan selalu
   bermurah sehingga bagi semuanya saja
Sehingga peluang untuk duduk bersama mengikuti
   pesta abadi di alam sana selalu terbuka.
Selamat jalan juragan, selamat jalan taipan, sampai
   nanti tiba masanya kita berjumpa pula.
Essi nomor 169 -- JKT15062012 -- 087853451949
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H