Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Essi Nomor 161: Menyambut Perjalanan ke Dunia Sana

27 Maret 2021   07:44 Diperbarui: 27 Maret 2021   07:49 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.businessinsider.com/american-art-during-wwi-gallery-2017-2?r=US&IR=T

Essi 161 -- Menyambut Perjalanan ke Dunia Sana
Tri Budhi Sastrio
 
Sebenarnya setelah kata perjalanan akan disisipkan
     kata 'abadi' tetapi tidak jadi.
Alasannya sederhana karena diketahui ada banyak
     orang yang berani bersaksi
Bahwa memang ada perjalanan abadi tetapi itu nanti
     setelah dilahirkan kembali.
Nah, untuk menghormati pandangan ini yang jika
     tidak salah disebut reinkarnasi,
Kata abadi dihilangkan, tetapi untuk yang yakin dan
     percaya, ya tambah sendiri.
Judulnya boleh saja jika diubah dan dijadikan
     menyambut sang perjalanan abadi.
Ya perjalanan abadi ke dunia lain yang juga abadi,
     seperti yang dicatat kitab suci.

Membicarakan kematian bukan hal favorit apalagi
     menyenangkan karena rasanya
Terdapat lebih banyak orang yang takut dan benci
     pada kematian, ini realitanya.
Bahkan pada kelompok masyarakat tertentu tabu
     rasanya ini jadi pokok cerita.
Mereka lebih suka bicara yang lain, bicara tentang
     hidup, bicara tentang pahala,
Bicara tentang jasa, pokoknya bicara yang
     menyenangkan penuh rasa gembira.
Apalagi pada anak muda dan remaja, wah ... semakin
     jauh saja topik ini rasanya,
Meskipun adalah juga fakta dan realita bahwa angka
     kematian anak dan remaja
Tidak kalah tinggi dengan angka kematian orang dewasa,
     lihat saja beritanya.

Nah, hari ini, Minggu tanggal 13 Mei 2012, harian
     Guardian yang jadi prakarsa,
Menurunkan artikel kematian dan bagaimana
     menyiapkan dan menyambutnya.
Penulisnya -- Euan Ferguson -- menurut saya sukses
     berhasil sampaikan idenya
Karena ulasannya memang menarik, logis, realis,
     dan tentu saja benar adanya.
Judul yang dipilihnya It's my funeral: getting ready
     for the end,
eh ... boleh juga.
Menurut dia hari ini paling tidak akan ada
     - kurang lebih -- 70 ribu di seluruh dunia
Yang akan meninggal dunia, lalu bagaimana
     dengan angka kematian Indonesia?
Karena di Inggris Raya diperkirakan akan ada
     1800 warga yang meninggal dunia,
Padahal jumlah seluruh penduduk Indonesia
     mungkin berlipat empat atau lima,
Maka angka lima atau enam ribu setiap harinya
     meninggal di pelosok nusantara,
Bukan angka yang mengada-ada, meskipun
     tentu saja kalau yang mahakuasa
Menghendaki hari ini bisa saja di Indonesia
     tidak satu orang pun meninggal dunia.
Tetapi masalahnya yang mahakuasa rasanya
     justru menghendaki sebaliknya.
Buktinya, ribuan orang tetap meninggal dunia
     di negeri kita untuk sehari ini saja.
Tetapi ini justru bukan menjadi pokok ceritanya
     walaupun dari sini awal kisahnya.

Kematian dan maut tentu sudah menjadi topik utama
     dalam banyak karya sastra,
Tidak terbilang kisah dan cerita, puisi dan prosa,
     esai dan drama isinya bercerita
Tentang manusia, cinta, harapan, gembira dan duka,
     dan tentunya kematian juga.
Beragam kisah anak manusia dan kematiannya,
     diabadikan dalam karya sastra.
Ada yang menghadapi kematian dengan keberanian
     seorang pahlawan perkasa,
Ada yang menghadapi kematian dengan penderitaan
     dan ketakutan luar biasa.
Ada juga yang menghadapi kematian berlama-lama,
     walau ada juga yang seketika.
Ada yang meninggal dunia karena usia tua, ada
     yang sangat belia dan remaja,
Bahkan juga banyak yang belum sempat lahir
     kematian eh sudah menyambutnya.
Pendek kata lengkap dan beragamlah jenis
     kematian yang diabadikan karya sastra.
Semua ada, bahkan kisah bunuh diri dan euthanasia,
     sudah menjadi barang biasa,
Karenanya mungkin tidak salah juga jika kematian
     kemudian menjadi bisnis raksasa.
Semua keluarga semua orang, mulai dari raja
     sampai orang biasa, dari yang papa
Sampai yang uangnya tidak tersedia tempatnya
     karena banyaknya, pasti alami juga.
Belum pernah ada manusia yang tidak meninggal dunia,
     karena ini kehendakNya.
Yang bangkit dari kematian ada, tetapi tetap saja Dia
     harus alami kematian juga,
Jadi tampaknya kematian memang ketentuan yang tidak
     pernah diubah beliauNya.
Nah ... dengan kondisi seperti ini menyambut
     kematian dalam bisnis paket acara,
Pasti tidak kekurangan konsumen, karena semua
     yang hidup, suka atau tidak suka,
Pastilah boleh didaftar sebagai pelanggannya,
     jadi ini benar bisnis maharaksasa.
Coba cari bisnis lain yang pelanggannya pasti
     semua orang di dunia, mana ada?
Bisnis makanan umpamanya, semua orang tentu
     harus makan, tetapi mana ada
Perusahaan makanan yang bisa memonopoli
     lidah orang di seluruh mayapada?
Ada beragam makanan, ada beragam corak
     dan rasa, pokoknya berbeda-beda.
Tetapi untuk urusan yang satu ini -- perjalanan ke
     dunia sana -- semuanya sama,
Pasti akan ke sana, jelas menuju ke sana,
     dan tidak mungkin berbelok begitu saja.
Silahkan baca saja artikelnya jika memang anda
     tertarik pada ulasan penulisnya.
Komentar mereka yang telah membaca juga
     menarik disimak karena memperkaya.
Memperkaya perspektif dan wawasan manusia
     yang seringkali tidak ingat dan lupa
Bahwa ada perjalanan agung dan seringkali
     manusia lupa menyiapkan bekalnya.

Kematian walaupun sudah pasti tetapi tetap saja
     ada banyak misteri di dalamnya,
Yang merasa tahu pasti apa yang terjadi setelah mati,
     rasanya sedang bercanda
Atau malah sedang berdusta, lain halnya kalau
     mengatakan bahwa dia yakin saja
Di alam sana nanti akan seperti ini seperti itu,
     nah yakin gaya ini boleh-boleh saja.
Tetapi bukankah apa yang diyakini manusia
     tidak serta merta dapat begitu saja
Mengubah keadaan sebenarnya yang telah
     ditentukan oleh yang mahakuasa?
Persoalannya manusia hanya merasa tahu dan yakin
     yang ditentukan oleh Dia,
Tetapi lupa bahwa karena Dia mahakuasa maka
     beliauNya bebas kapan saja
Melakukan apa saja atau tidak melakukan apa saja,
     termasuk mengubah sorga
Dan neraka atau tidak mengubahnya seperti yang ada
     dalam catatan manusia.
Yakin dan percaya silahkan saja, karena saya juga,
     tapi ingatlah Dia mahakuasa
Dapat melakukan apa saja, dapat tidak melakukan
     apa saja, suka-suka Dianya.
Manusia dan kitab tentu saja tidak dapat dan
     tidak mungkin mengatur beliaunya.

Percaya atau tidak, tampaknya hidup dan mati
     kehendak Dia yang mahakuasa,
Buktinya semua mahluk hidup ya harus mati,
     apapun isi jasa dan perbuatannya.
Nah ... manusia sambil menunggu ini perjalanan
     dan ziarah agung ke alam sana,
Diberi kesempatan untuk melakukan banyak hal
     sebagai pengisi waktu dan acara.
Sebagai mahluk perekayasa, sampai saat ini rasanya
     belum tertandingi hebatnya,
Manusia memang luar biasa, karena hampir tidak ada
     yang tidak bisa diubahnya.
Bahkan kematian yang seringkali menakutkan
     banyak manusia, eh berhasil juga
Diubah menjadi bisnis raksasa sebagai pengisi acara
     menunggu giliran kita tiba.
Dan acaranya banyak yang hebat-hebat karena
     buktinya semakin banyak saja
Orang yang dengan rela merogoh koceknya
     untuk bisa mengikuti ini paket acara.
Di Indonesia rasanya belum ada bisnis yang
     merekayasa ini gaya, entah kenapa,
Tetapi layanan jasa penguburan dan semua
     tetek-bengeknya sudah lama ada.
Dan rasanya suatu ketika bisnis ini akan
     merambah ke halaman rumah kita juga.
Bagi yang tertarik ya silahkan, mengemas acara
     persiapan ziarah ke alam sana.
Bagi yang tidak ya sudah, tetap biasa-biasa saja.

Essi nomor 161 -- POZ14052012 -- 087853451949

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun