"Tentu saja tidak!" jawab tuan Santika, cuma sekarang jawabannya tidak semantap tadi.
"Atau jawaban tuan sebenarnya ya tetapi karena tuan sama sekali tidak menyadari hal itu, tuan kemudian menjawab tidak. Umpamanya saja, lemari besi tidak selalu tuan kunci tetapi karena selama ini tidak pernah terjadi barang hilang atau yang semacamnya maka tuan sendiri tidak menyadari hal itu. Mungkinkah begitu?"
Tuan Santika menggeleng.
"Tidak mungkin, tuan Hermawan" katanya. "Seandainya hal itu sering terjadi, tentunya saya tahu. Saya sendirilah yang setiap hari menutup dan membuka lemari besi. Tidak ada orang lain mendapat ijin untuk membuka lemari besi ini bahkan untuk menyentuhnya saja. Saya yakin tidak seorang pun di perusahaan ini yang berani melakukannya. Cuma saya, tuan Hermawan, ya, cuma saya yang boleh dan berani menyentuhnya!"
Laki-laki yang dipanggil dengan nama Hermawan itu mengangguk.
"Jadi tegasnya, baru kali inilah tuan lupa mengunci lemari besi. Sialnya, justru tuan lupa justru dokumen penting itu hilang!"
"Betul tuan Hermawan!" jawab tuan Santika yang sekarang kembali ke kursinya dan duduk.
"Siangnya, sebelum dokumen itu lenyap, pernahkah tuan meninggalkan kantor ini dalam keadaan lemari besi terbuka?" tanya Hermawan lagi.
"Pernah!" jawab tuan Santika. "Bahkan berkali-kali!"
"Kemana saja tuan pergi dan berapa lama?"
Tuan Santika menggigit bibir sebelum menjawab pertanyaan itu.