Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kasidi Nomor 282: Samudera Dosa

28 November 2020   06:51 Diperbarui: 28 November 2020   07:44 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://artenet.es/en/paintings/untitled-39a

Kasidi 282  Samudera Dosa

Meskipun hampir semua orang yakin dan percaya bahwa Dia itu juga Mahapengampun dan perintahNya tentang masalah ini sangatlah jelas dan gamblang tetapi dalam realita ternyata sangat berbeda. Simak saja perintah berapa kali seharusnya seseorang mengampuni orang lain yang bersalah. Kata Tuhan 'tujuh puluh kali tujuh kali' dan ini banyak sekali dan ini sebenarnya ya tanpa batas. Memang tidak boleh ada batasan ampunan dibentuk dengan alasan apapun juga karena ini pada hakekatnya sama dengan 'bunuh diri'.

Setiap kali seseorang memberi batas ampunan bagi orang lain setiap kali pula dia membatasi dirinya untuk menerima ampunan dari Tuhan. Padahal - dan untuk ini percayalah - semua orang memerlukan ampunan tanpa batas dari Tuhan karena kita memang mahluk yang kegemarannya membuat dosa juga hampir-hampir tanpa batas. Juga hampir semua dari kita yang mengaku percaya ini membuat aturan dan ketentuan tentang mengampuni seakan-akan lebih hebat dan berkuasa dari Tuhan sendiri.

Bukan saja berani membatasi jumlahnya, padahal Tuhan yang Mahaberkuasa saja tidak, kita juga piawai memilah-milah mana yang boleh diampuni mana yang tidak. Lho Tuhan saja berkenan mengampuni siapa saja tanpa batas lalu kita yang tidak ada apa-apanya eh malah melakukan sebaliknya. Picik, bodoh dan durhaka tidak kalau sudah begini?

Tepian masih jauh, perjalanan masih panjang, samudera dosa masih lapang membentang, karenanya dalam kerendahan dan kemurahan hati Kasidi mengajak bersama-sama ayo segera berpaling, bertobat dan total percaya serta menjadikan sabda berikut sebagai mercusuarnya: 'Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.' Kasidi no. 282 - tbs/sda -06112016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun