Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kasidi Nomor 292: Pintu Tanpa Pegangan

26 November 2020   19:27 Diperbarui: 26 November 2020   21:01 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                         https://t-h-e-door.blogspot.com/2019/05/holman-hunt-jesus-standing-at-door.html

Kasidi 292  Pintu Tanpa Pegangan

Semua pintu pada dasarnya ya harus dapat ditutup dan dibuka karena memang itu ide dasar mengapa pintu dibuat. Entah dapat dibuka dan ditutup satu arah, dua arah, atau geser, tetapi pintu memang dirancang untuk dapat ditutup dan dibuka sehingga bisa dilalui. Lalu apakah ada pintu yang tidak dapat dibuka? Jika rusak atau kuncinya hilang mungkin sulit tetapi seharusnya pintu tetap dapat dibuka entah dari luar atau dalam. Kasidi berpendapat seperti itu.

Bahkan 'pintu hati' sekali pun ya tetap harus dapat dibuka. Dari dalam oleh si pemilik, dari luar oleh orang yang punya kemampuan untuk itu. Salah satu yang punya kemampuan membuka hati orang, siapa pun orangnya, adalah Tuhan, tentu saja jika Dia berkenan dan mau melakukannya.

Karenanya menjadi kurang rasional dan nir-nalar tatkala Holman Hunt yang lukisannya tentang Tuhan yang berdiri di depan pintu, mencoba mengetuk yang ada di dalam, memberi penjelasan sebagai berikut.

Lukisan terkenal ini konon pernah dimintakan komentar pada teman-teman si pelukis dan ketika mereka menemukan tidak adanya kunci dan pegangan pintu sebagai kesalahan, Holman Hunt mengatakan bahwa itu bukan kesalahan. Dia dengan sengaja melukis seperti itu karena pintu yang dimaksud adalah 'pintu hati' dan pintu hati menurutnya hanya dapat dibuka dari dalam oleh pemiliknya.

Walau sekilas sang pelukis benar tapi yang benar tidak ada hati yang tidak bisa dibuka bahkan dari dua arah. Dari dalam bisa, dari luar bisa, apalagi jika Tuhan sendiri yang terlibat, tetapi ya itu tadi, Tuhan bebas menggunakan cara dan metodenya sendiri. Bisa lambat bisa cepat, bisa biasa bisa dramatis, bisa sekarang bisa nanti, bisa tampaknya tetap tertutup tapi telah terbuka lebar atau sebaliknya.

Holman Hunt jelas pelukis yang hebat walau mungkin salah memahami Tuhan atau jangan-jangan dia malah ada benarnya. Entahlah, tetapi semoga kerendahan dan kemurahan hati yang menjadi milik semua orang menjadikan benar dan salah menjadi tidak terlalu relevan lagi karena semua lebur dalam kasih. Dan Kasih dapat membuka semua pintu tanpa terkecuali, pintu apa saja dan pintu di mana saja. Kasidi no. 292 - -- tbs/sda -16112016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun