Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kasidi Nomor 453 - Di Sungai Yordan

14 April 2018   12:03 Diperbarui: 14 April 2018   12:16 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang wanita dari Malang, Theresia Maria Agustyarini, mengajukan sebuah pertanyaan yang menurut saya amat cermat dan cerdas. Pertanyaan yang hanya mungkin timbul dari seorang pembaca yang hebat dan teliti. 

Seperti diketahui, empat Injil mencatat dengan jelas bagaimana Tuhan dibaptis di Sungai Yordan, tetapi hanya tiga Injil yang menyebutkan secara eksplisit bahwa pembaptisan itu dilakukan oleh Yohanes Pembaptis. Juga dicatat bagaimana Roh Kudus turun, dan bagaimana Allah sendiri bersabda, didengar oleh semua yang hadir di tempat itu, bagaimana sabda ini dicatat, dan bagaimana sudah layak dan sepatutnya bagi yang percaya untuk melaksanakan sabda itu.

Pertanyaan muuncul karena satu penulis, Lukas, tidak menyebutkan secara eksplisit nama yang membaptis Yesus, dan tata urut penulisan peristiwa pembaptisan dan dipenjarakannya orang yang diasumsikan membaptis Tuhan ini ternyata ditulis terbalik.

Kasidi mengutip sepenuhnya pertanyaan tersebut: 'Dalam Injil Lukas pembaptisan Yesus di Sungai Yordan diletakkan sesudah Yohanes Pembaptis dipenjarakan oleh Herodes. Kalau demikian, siapa yang membaptis Yesus? Mengapa Lukas tidak mengatakan secara eksplisit nama Yohanes?'

Doktor Petrus Maria Handoko CM -- 3 Februari 2013 - menjawab secara lengkap pertanyaan ini dalam majalah Hidup. Sampai di sini tentu saja tidak ada masalah, tetapi seperti biasanya, Kasidi yang kadang 'sok ngawur dan sok tahu' punya pandangan lain. 

Sama sekali tidak ada ketentuan bahwa letak penulisan selalu -- ulangi: selalu -- mencerminkan tata urut kejadian berdasarkan waktunya. Jadi kalau salah satu penulis Injil meletakkan peristiwa pembaptisan Tuhan setelah orang yang memang dilahirkan karena dinubuatkan untuk membaptis Tuhan ini dipenjara, lalu pantas diragukan dan kemudian ditanyakan bagaimana orang ini bisa membaptis kalau dia di penjara? Tentu saja orang ini yang membaptis Tuhan. 

Tentu saja Yohanes Pemandi yang membaptis Tuhan di Sungai Yordan. Tidak mungkin orang yang lain. Mengapa? Karena ada penulis Injil lain yang mengkonfirmasi dan menegaskan ini. 

Bahkan dalam Injil yang oleh si penanya dianggap tidak disebutkan secara eksplisit nama si pembaptis, sebenarnya si pembaptis telah menyebutkan secara eksplisit bahwa dialah yang akan membaptis Tuhan dengan air, dan kemudian Tuhanlah yang akan membaptis semua orang dengan Roh Kudus tatkala dicatat: 'Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.' 

Nah, Tuhan dicatat bagaimana Dia memaksa agar dirinya dibaptis dengan air, siapa lagi yang bisa membaptis dengan air saat itu kecuali Yohanes? Jadi ya tidak perlu ditanyakan lagi, sudah pasti Yohanes yang membaptis Yesus. Tidak mungkin orang lain, dan itu tentu dilakukan sebelum dia dipenjara. Ini bagi yang percaya. Bagi yang tidak percaya, jangankan yang seperti ini, yang sudah jelas-jelas tertulis dan tersurat sekalipun kalau tidak percaya ya tidak percaya. Bukankah begitu?

Simpulannya sangat 'solid' bagi yang percaya bahwa Tuhan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan, sama 'solid'-nya dengan Sabda Allah yang mengatakan: 'Inilah Putra yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan', karenanya 'Dengarkanlah Dia'. Kasidi nomor 453 -- SDA14042018 - 087853451949

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun