Mohon tunggu...
Tri Bayu Yudoyono
Tri Bayu Yudoyono Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa semoga lulus tepat waktu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Media dan Disabilitas

31 Juli 2021   18:47 Diperbarui: 31 Juli 2021   18:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama masa pandemi LPDS menyelenggarakan kelas virtual dengan berbagai topik yang berkaitan dengan jurnalistik dan isu-isu kekinian. Kelas virtual ini diikuti para jurnalis dari seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua dan juga dari Timor Leste, dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Sebagai Pusat Pelatihan dan Pengembangan Jurnalisme Profesional, LPDS senantiasa berusaha untuk meningkatkan kompetensi jurnalis melalui pelatihan-pelatihan dan penerbitan buku.

Pada acara HUT ke-33 tahun ini, LPDS juga akan meluncurkan empat buku jurnalistik dari karya para pengajar dan alumni. Keempat buku berjudul: LPDS 33 Tahun Mengabdi, Bunga Rampai Peradaban Kewartawanan; Saya Wartawan Kompeten, Petunjuk Praktis UKW Berwawasan Kebaruan; dan Bukan Demagog: Pers Merawat Kepercayan Publik, serta Rumah Kami LPDS, Cerita Alumni tentang Lembaga Pers Dr. Soetomo. 

Pada tahap sebelumnya , Dirjen Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial RI, Harry Hikmat, mewakili Menteri Sosial, Tri Rismaharini, berkata LPDS memilah tema dialog yang sangat menarik, ialah Media serta Disabilitas. Dalam sambutannya, Menteri Sosial RI menuturkan, apa yang dilaksanakan LPDS jadi salah satu implementasi dalam melenyapkan stigma negatif serta diskriminasi untuk penyandang disabilitas ataupun berkebutuhan spesial.

Menurutnya, di tengah COVID-19, penyandang disabilitas termasuk kedalam kelompok yang rentan terpapar. Karena kondisinya serta bisa saja mengalami gangguan intelektual, fisik dan mental, yang dapat mengalami kesulitan dalam mengakses pelayanan terkait COVID-19, seperti halnya menerapkan prokes. Saat ini, sebut Harry yang membacakan materi Menteri Sosial, penyandang disabilitas memiliki hambatan dalam mengakses layanan kesehatan dan kebutuhan mendasar lainnya. Sebab itu disabilitas masih membutuhkan bantuan langsung dari orang lain.

Karena hal itu,, menampilkan terdapatnya ketimpangan yang butuh diatasi bersama. Sebab itu upaya buat menanggulangi ketimpangan tersebut butuh dicoba dengan bermacam strategi digitalisasi serta ekspansi media massa untuk penyandang disabilitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun