Mohon tunggu...
Tri Ayu Pujiani
Tri Ayu Pujiani Mohon Tunggu... -

nama: Tri Ayu Pujiani

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pro dan Kontra Memberikan Uang Kepada Pengemis

3 Januari 2017   15:03 Diperbarui: 3 Januari 2017   15:11 15071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: purnamasenja.wordpress.com

Seperti yang kita ketahui pengemis adalah sebutan bagi orang yang menjadikan kegiatan meminta-minta sebagai sumber mata pencahariannya. Apakah kalian pernah melihat pengemis di jalanan, di trotoar, atau di rumah makan? tentu saja sering bukan?

Fenomena pengemis memanglah bukan suatu hal yang aneh atau tak lazim, karna sejak zaman dahulu kala fenomena pengemis ini sudah ada di berbagai belahan dunia. Mengapa fenomena pengemis sangat banyak berada di seluruh bagian belahan dunia? pertama, menjadi seorang pengemis merupakan pekerjaan yang sangat mudah, seseorang hanya tinggal menggunakan baju compang-camping dan bergaya kucel, kumel dan dekil agar terlihat sangat mengkhawatirkan dan terlihat tidak mempunyai uang sama sekali. kedua, seseorang cukup menyodorkan tangannya ke atas sambil memasang wajah memelas sambil berkata-kata yang dapat membuat orang kasihan padanya. Ketiga, menjadi seorang pengemis ternyata lebih menguntungkan, hanya dengan berduduk dan berdiam diri mereka bisa mengumpulkan pundi pundi recehan yang semakin lama makin menumpuk.

Itulah dasar mengapa banyak sekali orang yang ingin menjadi pengemis (khususnya orang yang tidak memiliki pendidikan yang memadai, dan berasal dari kalangan ekonomi kelas bawah sangat bawah, serta cenderung bergantung pada orang lain, sehingga ia memilih jalan meminta-minta sebagai alternatif utamanya untuk mencari nafkah yang akan digunakannya untuk makan sehari-hari). 

Dulu kala memang kegiatan mengemis tidaklah menjadi kontroversi yang sangat sengit, karena dulu seorang pengemis memanglah benar benar tidak memiliki jalan lain untuk bekerja. namun sekarang, kegiatan mengemis dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab sebagai kegiatan yang terorganisir, terdapat pemimpin yang memimpin para pengemis untuk mengemis dijalanan, lalu uang hasil mengemis dibagi hasil dengan si pemimpin dengan bagian yang tidak adil, dimana pengemis hanya mendapat bagian yang sedikit dibanding dengan si pemimpin.

Selain kegiatan mengemis dengan teknik yang terorganisir, dewasa ini ternyata banyak pengemis yang berasal dari kalangan yang cukup mampu untuk bekerja namun ia malas bekerja dan lebih memilih profesi sebagai seorang pengemis. Ia berfikir menjadi seorang pengemis tidak harus membuat lamaran pekerjaan dan sebagainya, namun ia bisa mendapatkan uang dengan sangat mudah. Banyak pengemis sukses mengumpulkan pundi pundi receh menjadi pundi pundi uang lembaran yang sangat banyak, ia pun berubah menjadi seorang milyonair namun tetap memilih ingin menjadi seorang pengemis karna merasa sudah nyaman dengan pekerjaannya yang sekarang.

Mengapa hal seperti itu bisa terjadi? karena orang orang beranggapan bahwa memberi lebih baik dari pada meminta. orang orang yang memiliki pengertian seperti itu lebih cenderung kasian ketika melihat pengemis di jalanan meminta-minta. mereka berfikir bahwa dengan memberikan uang kepada pengemis, maka mereka akan mendapatkan pahala. ya memang anggapan seperti itu tidaklah salah, namun mereka tidak mengetahui dibalik semua itu, mereka membuat pengemis menjadi semakin malas untuk bekerja, karena para pengemis berfikir bahwa mereka senang karena banyak orang yang memberi uang pada mereka dan merasa kasian kepada mereka, sehingga mereka akan bertambah kaya.

Karena fenomena yang sangat mengharukan itu akhirnya pemerintah melakukan tindakan yang sangat tegas yaitu dengan cara membuat undang undang tentang pengemis, agar tidak ada orang yang memberikan uang kepada para pengemis, Yogyakarta khususnya. Di kota Yogyakarta semu orang sudah tau dan sadar akan hukum atas memberi uang kepada para pengemis karena di dalam Peraturan daerah Yogyakarta sudah dicantumkan bahwa jika ada seseorang yang memberikan uang kepada pengemis atau gepeng maka ia akan di berikan denda sebesar RP. 10.000.000.

Maka sekarang ini sangat jarang dijumpai orang yang memberikan uang kepada pengemis, hal tersebut menyebabkan pengemis di Jogja berkurang drastis dan membuat kota jogja menjadi kota bebas pengemis. meskipun ada 1 atau 2 orang oknum yang masih manjadikan kegiatan mengemis sebagai mata pencahariannya, dan ada sedikit orang yang masih kasian dan memberikan uang kepada pengemis tersebut. 

Pesan: Jika kalian masih mampu dan masih memiliki kekuatan untuk bekerja dalam hal apapun dalam konteks halal maka lakukanlah, janganlah memilih untuk menjadi seorang penghemis karena sudah sangat jelas Allah membenci orang orang yang malas dan tidak mau bekerja keras.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun