Mohon tunggu...
TRIA UTARI
TRIA UTARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya seorang mahasiswi jurusan Agribisnis semester 2 Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Peradaban Hobi saya adalah memasak, menonton dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tragis, Janda Bolong Dilupakan

17 Juli 2023   13:55 Diperbarui: 17 Juli 2023   13:57 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GAMBAR MONSTERA (plantsbank.com)

Dulunya, Janda Bolong memiliki harga yang sangat fantastis dari ratusan ribu hingga ratusan juta, namun sekarang Janda Bolong dilupakan bahkan tidak dilirik sama sekali, sehingga mengalami penurunan harga yang drastis. Namun ingat ya, Janda Bolong disini bukan istilah untuk wanita yang berpisah dari suaminya tetapi merupakan sebuah jenis tanaman hias. Ada apa yang terjadi dengan Janda Bolong ? Kenapa mulai dilupakan ?

Menurut peneliti LIPI Yuzammi, Monstera merupakan tanaman dari suku Araceae atau talas-talasan. Lebih spesifik, tanaman ini masuk dalam marga Monstera, tanaman yang berasal dari Amerika Tropis sama halnya dengan Anthurium dan Philodendron.

Monstera termasuk kedalam jenis tumbuhan merambat, akar pada batangnya memungkinkan tumbuhan ini untuk menempel pada pohon disekitarnya. Sejauh ini telah ditemukan sekitar 45 varietas monstera, beberapa diantaranya memiliki nilai jual tinggi. Berikut ini jenis-jenis Janda Bolong diantaranya; pertama monstera Adansonii merupakan varietas tumbuhan paling unik atau biasa dikenal juga dengan sebutan monstera topeng monyet. 

Adansonii merupakan tanaman merambat yang dapat tumbuh mencapai 6 meter.selanjutnya, monstera Borsigiana, Janda Bolong jenis ini memiliki lubang yang lebih sedikit. Ukuran batangnya juga lebih kecil dan berbentuk bulat.terakhir ada monstera deliciosa variegata jenis yang satu ini memiliki penampakan daun berwarna putih mencolok.warna ini membuat tanamanan agak sulit menyerap sinar matahari sehingga hindari menyimpannya di ruangan gelap atau kurang cahaya matahari.

Merujuk pada KBBI, istilah ‘janda’ berarti perempuan yang tidak bersuami lagi karena bercerai ataupun karena ditinggal mati suaminya; sedangkan ‘bolong’ berarti ‘ lubang tembus’. Beberapa alasan mengapa monstera dijuluki Janda Bolong di Indonesia diantaranya :

Pertama Lubang alami pada daun, daun yang berlubang lubang pada monster. Inilah mengapa disebut Janda Bolong, yang berarti "janda tertusuk" dalam bahasa Indonesia.selanjutnya, Stereotip: Menurut beberapa sumber, nama Janda Bolong merupakan stereotip yang berasal dari bahasa Jawa “ron phodo bolong” yang berarti “daun berlubang”. Stereotipnya adalah bahwa janda sering diasosiasikan dengan kesepian, dan lubang di daun melambangkan kekosongan di hati mereka. Tren istilah Janda Bolong, merupakan gambaran banyaknya cap negatif masyarakat terhadap kaum Janda. Dalam pemaknaan lain, kata ‘bolong’ sering melekat dengan hal-hal negatif, kata Janda Bolong juga bisa jadi sangat dekat dengan konotasi negatif seorang Janda.

Tanaman ini mengalami penurunan harga yang disebabkan oleh versupply, Menurut seorang penjual bernama Evelyn, harga Janda Bolong mengalami penurunan karena adanya kelebihan pasokan tanaman di pasar serta mengacu hukum dalam ekonomi yaitu permintaan dan penawaran, Tren Janda Bolong sebagai tanaman hias yang populer mungkin telah menurun, yang menyebabkan penurunan permintaan dan harga.

Jadi, Secara keseluruhan, meskipun nama Janda Bolong telah menjadi populer untuk Monstera dimasyarakat kita, itu hanya sebutan saja tapi penting untuk mempertimbangkan potensi konotasi negatif yang terkait dengan nama tersebut. Penulis menyarankan mengubah istilah Janda Bolong sebagai Monstera saja. Dilupakannya karena masyarakat sudah bekerja normal kembali sehingga permintaan turun dan harganya menjadi murah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun