Ketika saya sekolah dasar, banyak acara televisi yang menyajikan tentang kekerasan.Waktu itu bernama Smack down. Acara itu disiarkan ketika waktu-waktu anak-anak belum tidur. Hal itu menyebabkan anak-anak banyak yang menonton. Tiap hari, itu merupakan acara yang tunggu., karena acara seperti itu lebih menarik di banding acara percintaan yang maak di TV.
Mungkin beberapa orang menganggap hal itu wajar-wajar saja. Namun yang seperti itu yang malah berpengaruh terhadap tindak tanduk anak, terlebih lagi anak-anak dan remaja. Banyak anak yang mempraktekan gaya-gaya para petarung ring yang berbadan kekar. Namun penempatannya kurang tepat. Teman sendiri diajak bertarung, di bully sedikit diajak bertarung, di senggol sedikit diajak bertarung. Pikiran mereka tak lepas dari keseharian yang mereka tonton. Bertarung, berantem, main dengan kekerasan.
Pada waktu itu, setelah beberapa bulan adanya acara tersebut. Banyak anak-anak SD yang menjadi korban akibat berkelahi dengan temannya sendiri. Bahkan tak sedikit pula yang meninggal dunia. Hingga pada waktu itu banyak media-media yang menyiarkan tentang dampak negative dari smack down itu sehingga mau tidak mau, acara tersebut tidak disiarkan lagi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H