Ibu orangutan memahami bahwa dengan semakin banyaknya orang asing yang masuk ke dalam hutan, ia dan anaknya perlu lebih waspada. Ia pun mengajarkan Rimba beberapa cara untuk tetap aman dan berhati-hati.
"Rimba," kata Ibu orangutan sambil merangkulnya
"saat kamu melihat orang asing atau mendengar suara yang tak biasa di sekitar kita, cepatlah mencari tempat yang lebih tinggi dan jauh dari tanah. Manusia sering kali tidak bisa memanjat pohon setinggi kita, jadi di sanalah kita lebih aman."
Rimba mendengarkan dengan seksama, mengamati setiap gerakan hati-hati yang dilakukan ibunya. Mereka belajar berpindah dari pohon ke pohon tanpa menyentuh tanah dan menghindari wilayah-wilayah yang lebih terbuka.
"Kita harus diam saat mereka mendekat, jangan bergerak atau membuat suara. Tetap tenang dan menunggu sampai mereka pergi," lanjut Ibu.
Namun, bukan hanya manusia yang menjadi ancaman. Predator seperti ular besar dan elang juga terus mengintai, terutama saat makanan di hutan mulai berkurang. Ibu orangutan pun mengajarkan Rimba untuk selalu waspada pada tanda-tanda keberadaan predator.
"Perhatikan burung-burung kecil dan suara alarm mereka. Mereka sering kali memberitahu kita jika ada ancaman," jelas Ibu.
"Selain itu, ketika mencari makan, jangan pergi terlalu jauh dari Ibu. Dengan tetap dekat bersama, kita bisa saling menjaga dan memberi peringatan jika ada bahaya."
"Baik Bu" jawab Rimba sambil memeluk erat induknya.
"Kita juga harus mulai lebih selektif dalam memilih pohon yang aman. Pohon dengan cabang besar dan dedaunan yang rimbun, karena predator lebih sulit melihat kita di sana", lanjut Ibu orangutan sambil mengelus rambut kepala anaknya yang jabrik.
Ibu orangutan juga mengajari Rimba mencari makanan saat makanan utama sulit ditemukan di satu tempat, Rimba diajarkan untuk berpindah dengan perlahan-lahan dan menyimpan buah-buahan di sepanjang perjalanan, sehingga mereka tidak mudah kehabisan makanan.