Selain dapat memudahkan manusia, siapa sangka jika perkembangan Ilmu Teknologi (Iptek) juga dapat merugikan manusia dan meningkatkan pengangguran di Indonesia. Apa penyebabnya? Penyebabnya adalah semua pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh tenaga kerja manusia akan tergeser oleh teknologi yang lebih canggih yaitu dengan kemampuan tenaga mesin, karena dinilai lebih murah dan cepat. Siapakah yang akan dirugikan? Sudah jelas para pekerjalah yang akan merasa dirugikan, karena tenaga mereka sudah tidak diperlukan lagi dan mereka pun kehilangan pekerjaannya. Mengapa pekerjaan saat ini lebih banyak menggunakan tenaga mesin dibandingkan dengan tenaga  kerja manusia? Karena pada dasarnya perkembangan iptek ini bertujuan untuk memudahkan kita dalam melakukan sebuah pekerjaan agar lebih cepat dan hemat. Kebanyakan orang lebih memilih untuk menggunakan tenaga mesin karena mereka tidak perlu mempermasalahkan gaji yang akan naik di setiap tahunnya.
Lantas bagaimana jika pada akhirnya tenaga kerja manusia akan digantikan oleh tenaga mesin? Nah, hal inilah yang sangat dikhawatirkan oleh para pekerja saat ini karena jika tenaga mereka benar-benar sudah tidak diperlukan lagi, secara otomatis mereka semua akan kehilangan pekerjaan dan pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran. Maka, yang harus dilakukan oleh para pekerja adalah meningkatkan kemampuan mereka agar bisa mengimbangi perkembangan teknologi yang ada. Kapan kemampuan tersebut akan ditingkatkan? Tentu saja saat ini juga, para tenaga kerja bisa meningkatkan skill mereka dengan mengikuti program pelatihan kerja yang mengacu pada standar kompetensi kerja, meningkatkan keterampilan digital, melakukan pekerjaan yang tidak bisa diikuti oleh tenaga mesin, serta dapat mengetahui informasi mengenai data yang dihasilkan oleh mesin.
Seorang ahli komunitas Glassdoor yang bernama Scott Dobroski mengatakan bahwa tenaga kerja manusia tidak dapat digantikan secara mudah jika dalam pekerjaan tersebut membutuhkan sebuah kemampuan sosial yang tinggi dan kekreativitasan dalam bekerja.
Menurut saya, sebenernya bukan perkembangan Iptek yang menyebabkan angka pengangguran meningkat, tetapi bagaimana cara kita dalam menyikapi perkembangan teknologi tersebut. Apabila kita menyikapinya dengan baik maka dampak positiflah yang didapatkan, begitupun sebaliknya. Sekarang ini benar adanya bahwa banyak tenaga kerja yang tergeser posisinya oleh tenaga mesin karena dengan menggunakan mesin pekerjaan akan diselesaikan secara mudah, cepat, dan lebih hemat. Namun, apabila para tenaga kerja berusaha untuk meningkatkan kemampuan mereka pasti hal tersebut tidak akan terjadi karena skill yang dimiliki oleh tenaga kerja manusia belum tentu dimiliki oleh tenaga mesin.
Dapat kita ketahui bahwa perkembangan Iptek mempunyai pengaruh bagi orang yang menggunakannya baik itu bersifat positif maupun negatif. Dimana dampak positifnya yaitu dengan adanya perkembangan Iptek yang semakin canggih akan memberikan kemudahan bagi manusia untuk meringankan pekerjaan. Namun, di sisi lain dengan diberikannya tenaga mesin yang dapat meringankan pekerjaan dapat menimbulkan dampak negatif yaitu rasa malas manusia untuk melakukan pekerjaan itu dengan tenaga mereka sendiri. Bisa jadi, yang awalnya teknologi di gunakan untuk membantu atau meringankan sebuah pekerjaan dapat berubah menjadi pengganti tenaga kerja manusia karena samakin canggihnya teknologi tersebut. Hal inilah yang mengakibatkan para tenaga kerja kehilangan pekerjaannya, sehingga mengakibatkan bertambahnya angka pengangguran karena posisi mereka yang sudah bisa digantikan oleh tenaga mesin.
Oleh sebab itu, akan lebih baik jika kita dapat meminimalisir terjadinya pengangguran yang timbul karena perkembangan Iptek yaitu dengan melatih keterampilan diri sesuai perkembangan zaman, kualitas pendidikan SDM lebih ditingkatkan, gunakan teknologi secara bijak dan optimal, serta teruslah beradaptasi dengan adanya perkembangan Ilmu Teknologi yang semakin canggih dan maju. Semua itulah yang dapat dilakukan oleh para tenaga kerja untuk meningkatkan kemampuan mereka agar posisinya tidak tergeser oleh mesin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H