Mohon tunggu...
Tria Syaumilla
Tria Syaumilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terima Kasih Sudah Berkunjung di Profil Kami

Selanjutnya

Tutup

Financial

Apa Benar, Uang Cepat Habis Akibat Jajan Berlebihan?

13 November 2022   10:57 Diperbarui: 13 November 2022   11:00 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kita ketahui bahwa uang merupakan alat tukar yang kita gunakan untuk membeli sesuatu yang dibutuhkan atau diinginkan. Uang juga sudah menjadi salah satu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari bagi semua orang. Tanpa adanya uang kita tidak bisa membeli barang ataupun makanan yang diinginkan.

Kebanyakan dari kita menggunakan uang bukan untuk keperluan yang benar-benar dibutuhkan misalnya membeli jajan. Membeli jajan itu bukan termasuk dalam kebutuhan tetapi mengikuti keinginan diri sendiri. Hal inilah yang membuat uang cepat habis apalagi membeli dengan cara yang berlebihan.

Lalu Bagaimana Jika Suka Jajan, Apakah Akan Berpengaruh Terhadap Uang Kita?

Pasti banyak nih dari kalian yang berpikir "perasaan baru kemaren di transfer kok duitku tinggal selembar aja" perasaan gak ada beli apa-apa kok bisa pada hilang. Kadang kita memang tidak ingat barang atau makanan apa saja yang sudah dibeli sebelumnya. Apabila mengalami hal ini maka tanpa disadari kita telah berlebihan dalam membelanjakan uang. Kebiasaan seperti inilah yang membuat uang kita lebih cepat habis.

Seorang ahli bernama Anggasari mengemukakan pendapatnya bahwa kegiatan membeli barang-barang tanpa diperhitungkan atau berlebihan maka ini disebut dengan perilaku konsumtif. Sedangkan menurut ulama yang bernama Raghib al-Isfahani beliau mengatakan bahwa Israf atau berlebih-lebihan adalah semua praktik dan perilaku yang dilakukan oleh manusia yang sudah melebihi batas, baik dalam masalah harta maupun yang lainnya. Dari kedua pendapat tersebut maka sudah jelas bahwa membeli jajan secara berlebihan sudah masuk kedalam perilaku konsumtif.

Mungkin selama ini tidak pernah muncul dalam fikiran kita apabila membeli segala sesuatu untuk menuruti keinginkan bisa berpengaruh terhadap keuangan. Sebenarnya tidak ada larangan untuk membeli jajan apabila bisa mengontrolnya. Tetapi, kebanyakan orang lebih mengutamakan keinginan daripada kebutuhan. Padahal jajan yang berlebihan itu tidak baik, selain berdampak pada keuangan, jajan yang berlebihan juga bisa membuat tindakan yang mubazir. Karena bisa jadi dengan membeli jajan yang kebanyakan kita tidak bisa menghabiskan semuanya dan pada akhirnya makanan tersebut pun tidak termakan.

Kebiasaan Jajan Berlebihan Bisa Merugikan Diri Sendiri, Mengapa?

Menggunakan uang untuk membeli jajan secara berlebihan dapat memberikan kerugian pada diri sendiri karena kita akan mengalami kekurangan uang pada waktu mendatang. Yang seharusnya uang itu bisa cukup sampai akhir bulan ternyata hanya bertahan sampai tengah bulan saja, sebab kita telah membelanjakan uang tersebut untuk hal-hal yang tidak termasuk dalam kebutuhan utama. Walaupun sudah tahu bahwa itu termasuk perilaku konsumtif, tetapi tetap saja dilakukan terus-menerus.

Maka dari itu jajan yang berlebihan merupakan suatu kebiasaan yang sulit untuk dihindari oleh kebanyakan orang apalagi yang berkaitan dengan makanan. Padahal sudah jelas-jelas bahwa hal tersebut sangatlah berpengaruh terhadap keuangan. Dimana dalam Agama Islam kita juga diajarkan untuk tidak melakukan pemborosan dan berlebih-lebihan dalam berbelanja karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Ada baiknya jika kita menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain yang bermanfaat dan lebih dibutuhkan. Mulailah membiasakan diri untuk berhemat dan jajan sewajarnya saja, sehingga bisa menyisihkan uang tersebut untuk ditabung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun