Selain sayuran, tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan salah satu pilihan masyarakat untuk ditanam di lahan pekarangan yang sempit, dengan pertimbangan karena dapat dimanfaatkan untuk kesehatan dan bumbu dapur. Meskipun banyak masyarakat yang masih percaya dengan khasiat toga bagi pencegahan dan pengobatan penyakit dengan efek samping yang minimalis. Namun, sebagian besar masyarakat belum mengetahui cara budidaya toga dan mengetahui cara pengolahan hasil panennya.
Berdasarkan hasil survey Tim pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Desa Pagersari, Kecamatan Bergas, Kabupaten Ungaran diketahui bahwa masih banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan warga untuk budidaya toga, baik di lahan persawahan maupun pekarangan depan rumah. Oleh karena itu, tim pengabdian bersama pihak pemerintah desa sepakat untuk bekerja sama melaksanakan kegiatan edukasi pemanfaatan lahan untuk penanaman toga dan pelatihan pengolahan toga.Â
Tim pengabdian Masyarakat yang diketuai oleh Dr. Nuni Widiarti, M.Si melalui pendanaan dari DRTPM Kemendikbud 2024 memberikan edukasi manfaat, budidaya dan cara pengolahan toga yang baik dan benar kepada masyarakat Desa Pagersari tersebut. Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Pagersari seusai senam sehat pra dan lansia. Peserta yang mayoritas ibu-ibu sangat antusias dengan kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat.Â
Peserta banyak yang bertanya terkait manfaat dan pengolahan toga yang mudah. Saat pelatihan pun, peserta dengan aktif ikut serta dalam praktek pengolahan toga, membuat makanan dan minuman berbasis toga seperti kunyit, sereh, jahe, daun mint dan bunga telang. Peserta juga diberikan contoh cara mengolah toga menjadi simplisia kering. Di akhir kegiatan, mereka mengaku menjadi lebih paham akan manfaat toga, cara menanam dan cara mengolah menjadi makanan dan minuman yang menyehatkan.
Oleh karena peserta kegiatan sangat antusias maka tim pengabdi berencana untuk menindaklanjuti dengan mengadakan lomba pengolahan toga bagi peserta di minggu selanjutnya. Pihak pemerintah desa pun sangat mendukung kegiatan ini. Mereka berharap warganya akan semakin bertambah pengetahuan dan ketrampilannya dalam mengolah toga dan meningkatkan kesehatan serta pendapatan warga dengan menambah usaha di bidang toga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H