Sampah organik yang tidak diolah dapat menimbulkan bau, bahkan bisa menjadi sumber penyakit. Sampah organik, khususnya sisa makanan menyumbang persentase terbesar diantara jenis sampah yang lain di Indonesia. Masyarakat di Desa Rejosari, Temanggung, Jawa Tengah, masih terkendala dalam mengelola sampah organik rumah tangga. Selama ini sampah organik ini seringkali dibuang ke sungai atau dibakar, yang berakibat pada pencemaran lingkungan.
Untuk mengatasi hal tersebut, pada hari Minggu, 2 Juni 2024, tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Semarang yang diketuai dosen kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Dr. Triastuti Sulistyaningsih, M.Si. mengadakan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat Desa Rejosari mengenai cara mengolah sampah organik menjadi kompos dan eco enzyme. Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta dan dihadiri oleh Perangkat Desa Rejosari.
Seluruh tim pengabdi terlibat dalam pelaksanaan kegiatan. Anggota tim terdiri dari Mohammad Alauhdin, Ph.D, Dr. Nuni Widiarti, M.Si, Yuan Maylia Rosanti, S.Si, dan beberapa mahasiswa antara lain Kaswati Nur Utami, Ika Jati Wahyuningsih, dan Raden Muhammad Syawal Aldaffa. Pelibatan mahasiswa dalam kegiatan ini bertujuan untuk melatih dan mengenalkan mahasiswa dengan dunia pengabdian masyarakat.
Dalam kegiatan ini, tim pengabdi memberikan materi terkait manfaat dan cara pembuatan kompos dan eco enzyme. Peserta juga praktik membuat  kompos dan eco enzyme dari sampah organik yang mereka bawa dari rumah. Tim pengabdi juga memfasilitasi peserta dengan compost bag dan wall planter supaya peserta dapat segera mengolah sampah organiknya di rumah masing-masing.
Masyarakat Desa Rejosari sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat memberikan manfaat dan pengetahuan baru bagi masyarakat desa. Â Hal itu terlihat pada saat praktek pembuatan kompos dan eco enzyme, peserta sangat antusias dan bersemangat pada saat melakukan kegiatan praktek tersebut. Demikian juga Kepala Dusun Rejosari menyambut baik kegiatan ini dan berharap kegiatan serupa dapat diadakan secara berkelanjutan. Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Rejosari dapat mengelola sampah organik dengan baik dan turut serta menjaga kelestarian lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H