Seberapa jauh takdir membawamu? Tahun 2023 menjadi tahun yang luar biasa bagiku. Perjalanan dari Medan ke Banjarmasin hingga Yogyakarta, lalu Singapura dan terakhir India, semuanya menjadi bagian dari petualangan yang aku jalani dengan penuh semangat. Dulu, aku hanya berimajinasi tentang kehidupan sibuk, tanpa memperhitungkan beban dan tanggung jawabnya. Namun, ketika kenyataan itu tiba, rasanya seperti tidak bisa bernafas. Di balik rutinitas dan tugas-tugas yang menumpuk, aku belajar bahwa hidup tidak selalu tentang kesibukan, tetapi juga tentang momen ketenangan.
Pada kesempatan ini, aku ingin berbagi kisah tentang perjalanan aku dalam acara Wiki Women Camp 2023. Awalnya, aku, seorang pemula dalam bahasa Inggris, tidak berani bermimpi untuk bisa terbang ke India dengan dukungan Wikimedia Foundation. Acara ini mengumpulkan perempuan dari berbagai belahan dunia yang terlibat dalam gerakan Wikimedia, dengan tema "Map Up, Rise Up".
Tujuan Wiki Women Camp 2023 adalah memberikan pengalaman dan informasi berharga bagi para peserta, memicu ide dan kolaborasi untuk masa depan, mengundang wanita dari berbagai latar belakang untuk fokus pada peran dan masa depan wanita dalam gerakan Wikimedia, dengan fokus utama menjembatani kesenjangan gender, serta merancang tindakan dan dukungan yang diperlukan untuk memperluas prakarsa yang sedang berlangsung.
Dari hasil survei sebelum pandemi COVID-19, terlihat jelas minat besar komunitas terhadap topik kesenjangan gender dalam perwakilan penyunting, kepemimpinan, dan konten daring. Selain itu, bidang-bidang lain seperti rekrutmen dan retensi penyunting perempuan, serta tindakan untuk melawan pelecehan, juga menjadi fokus utama.
Pengalaman yang tak terlupakan terjadi saat berada di antara wanita-wanita inspiratif dari berbagai negara, yang membuka mataku terhadap kesenjangan gender yang terjadi di Wikimedia. Diskusi yang menarik membahas bagaimana memberdayakan dan merayakan kontribusi perempuan dalam komunitas Wikimedia, serta mengurangi kesenjangan gender di Asia Selatan.
Selama acara, selain diskusi dan materi yang menarik, kami juga menikmati tarian dan kuliner khas India yang istimewa. Tidak lupa momen ketika aku harus mengerjakan tugas di tengah keramaian malam penutupan acara dengan tari-tarian India karena deadline yang mepet. Beruntungnya, Mba Citra, seorang dosen-teman seperjalananku, yang dengan sabar menemaniku sampai selesai. Berbeda dengan peranku hanya sebagai peserta, Mba Citra menjadi pembicara yang mempersembahkan kebudayaan Bali, khususnya tentang lontar Bali.
Dari pengalaman ini, aku semakin menyadari pentingnya kontribusi perempuan dalam gerakan Wikimedia, dan berkomitmen untuk terus mendukung upaya untuk mengurangi kesenjangan gender. Sebagai langkah lanjutan, aku berencana untuk membagikan pengalaman ini dalam acara sesi diskusi WikiNusantara 2024 di Bogor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H