Mohon tunggu...
T. Astari
T. Astari Mohon Tunggu... Freelancer - -

Seorang bibliophile yang sedang dalam proses menulis, ingin menjelajahi pengalaman, belajar, dan berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wiki Berastagi: Mengabadikan Jejak Budaya Karo Melalui Wikimedia

11 April 2024   18:40 Diperbarui: 13 April 2024   08:47 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar buah di Berastagi1, oleh Astari28, Wikimedia Commons, CC BY-SA 4.0.

Setiap langkah kita di bumi ini adalah bagian dari sebuah perjalanan yang tak terpisahkan dari sejarah dan budaya yang melingkupi kita. Inilah yang diangkat oleh Komunitas Wikimedia Medan dalam sebuah kegiatan bersejarah di Berastagi, Sumatera Utara, pada tanggal 28-30 Oktober 2022 dengan dukungan dari Wikimedia Indonesia. Dalam acara yang penuh semangat ini, kami tidak hanya menjelajahi keindahan alam dan kekayaan budaya Karo, tetapi juga mengabadikan setiap detilnya melalui lensa kamera.


Tema yang diusung, "Budaya Karo", menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini. Berastagi, kota wisata yang terletak di dataran tinggi Karo, menjadi panggung utama bagi kegiatan ini. Diapit oleh dua gunung berapi aktif, Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung, serta dikelilingi oleh berbagai objek wisata menarik, Berastagi menyimpan potensi yang belum tergali sepenuhnya.

Rumah adat Silawuh Jabu tampak depan Museum Gereja Batak Karo Protestan, oleh Ghinafarahtika, Wikimedia Commons, CC BY-SA 4.0.
Rumah adat Silawuh Jabu tampak depan Museum Gereja Batak Karo Protestan, oleh Ghinafarahtika, Wikimedia Commons, CC BY-SA 4.0.


Alasan di balik kegiatan ini adalah untuk mengabadikan keindahan alam, sejarah, dan kebudayaan yang ada di kawasan Berastagi. Dokumentasi foto yang sebelumnya tersebar masih ambigu dalam hal lisensi penggunaannya, kebanyakan merupakan milik pribadi. Dengan mengunggahnya ke Wikimedia Commons, yang menggunakan lisensi Creative Commons, foto-foto tersebut dapat diakses oleh siapa pun, di mana pun, dan kapan pun tanpa hambatan hukum. Ini membuka pintu bagi penggunaan yang lebih luas dan beragam, membebaskan potensi kreatif untuk dimanfaatkan secara legal.


Namun, apa yang membuat kegiatan ini begitu istimewa bukan hanya hasil akhirnya, melainkan juga semangat dari relawan yang terlibat. Enam relawan dari Komunitas Wikimedia Medan mengabdikan waktu dan tenaga untuk memastikan setiap momen terabadikan dengan baik. Dari Museum Gereja Batak Karo hingga Pasar Buah Berastagi, kami menjelajahi setiap sudut kota dengan penuh antusiasme.

Mi rebus Medan, oleh HaidirAndiNovianto, Wikimedia Commons, CC BY-SA 4.0.
Mi rebus Medan, oleh HaidirAndiNovianto, Wikimedia Commons, CC BY-SA 4.0.


Hasil dari kegiatan ini adalah dokumentasi foto sebanyak 577, yang meliputi lima museum, satu tempat bersejarah, empat objek wisata, dan 22 makanan khas Sumatera Utara. Tempat yang dikunjungi termasuk Museum Gereja Batak Karo, Museum Karo Lingga, Museum Pahlawan Nasional Jamin Ginting, Museum Pusaka Karo, Taman Monumen & Museum Foto Aannemer Batiren Purba, Rumah Singgah Bung Karno, Tibrena Sibolangit, Bukit Kubu, Pasar Buah Berastagi, dan Pemerahan Susu Sapi Gundaling. Foto-foto ini diharapkan dapat mendukung pengembangan artikel tentang Sumatera Utara, terutama di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.


Dengan demikian, WikiBerastagi menjadi lebih dari sekadar sebuah kegiatan. Ia menjadi simbol dari semangat kolaborasi, keinginan untuk melestarikan warisan budaya, dan komitmen untuk menyebarkan pengetahuan kepada seluruh dunia. Salam bebaskan pengetahuan untuk Indonesia yang melek hak cipta! Mari bersama-sama menjelajahi dan memelihara kekayaan budaya kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun