Latar Belakang Lapangan Kerja Semakin Sulit
Belakangan ini, dunia kerja di Indonesia sedang menghadapi krisis yang tidak bisa dihindari. Generasi muda menjadi korban utamanya. Saat ini, mencari pekerjaan terasa semakin sulit karena ketersediaan lapangan kerja yang tidak memadai. Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS, penciptaan lapangan kerja formal mengalami penurunan signifikan, dari 15,6 juta tenaga kerja formal yang tercipta selama periode 2009–2014, menjadi hanya 2 juta pada periode 2019–2024. Sehingga generasi sekarang akan mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan karena semakin sedikit kesempatan kerja formal dan meningkatnya persaingan. Mengapa situasi seperti ini bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut?
Siapa Gen Z
Generasi Z atau yang kita kenal dengan Gen Z merupakan generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka yang lahir pada tahun tersebut, rata-rata saat ini sudah menginjak remaja atau sedang duduk di bangku kuliah. Gen Z sendiri berasal dari kata Zoomer karena mereka lahir dan tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi dan internet secara lebih dekat. Maka dari itu, mereka dikenal sebagai digital native merupakan generasi yang sangat akrab dengan teknologi digital dan media sosial. Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di dunia kerja saat ini.Â
Namun, di sisi lain, ketergantungan terhadap gadget dan kelebihan informasi mempunyai tantangan tersendiri bagi mereka. Gen Z lebih fokus pada pengalaman kerja yang bermakna serta memberikan peluang untuk tumbuh dan berkembang. Mereka cenderung mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kepribadiannya. Generasi ini menginginkan kemudahan baik dalam hal waktu maupun tempat dalam bekerja (fleksibilitas). Tidak hanya itu, mereka juga sangat mementingkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Oleh karena itu, Generasi Z yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 mungkin akan menghadapi lebih banyak persaingan dalam mencari pekerjaan dibandingkan pendahulunya.
Tantangan yang Dihadapi Gen Z
Masa depan lapangan kerja tidak terlepas dari peran Gen Z yang kini mulai memasuki dunia kerja. Masuknya Gen Z di dunia kerja membawa banyak tantangan dan peluang. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh Gen Z antara lain, jumlah lulusan perguruan tinggi terus bertambah, sehingga persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat. Gen Z dituntut untuk memiliki keterampilan yang unik dan relevan dengan kebutuhan pasar. Perkembangan teknologi otomatisasi dan kecerdasan buatan berpotensi mengancam sejumlah jenis pekerjaan. Sehingga Gen Z perlu mengembangkan keterampilan yang tidak tergantikan mesin, seperti kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. Perubahan ekonomi global dan ketidakstabilan politik dapat memengaruhi pasar tenaga kerja dan membuat Gen Z sulit merencanakan masa depan karir. Maka Gen Z perlu memiliki mental yang tangguh dan siap menghadapi perubahan.
Peluang di Masa Mendatang
Di sisi lain, Gen Z juga membawa sejumlah peluang bagi dunia kerja antara lain, munculnya berbagai sektor baru yang berbasis teknologi, seperti e-commerce, artificial intelligence, dan data science, membuka banyak peluang bagi Gen Z dan menciptakan lapangan kerja baru yang belum ada sebelumnya. Adanya dukungan teknologi dan akses modal yang lebih mudah, Gen Z memiliki peluang yang lebih besar untuk menjadi pengusaha sukses dengan memanfaatkan kreativitas dan keterampilan digital mereka untuk membangun bisnis sendiri. Serta tren menuju pekerjaan yang lebih fleksibel membuka peluang bagi Gen Z untuk menciptakan karir yang sesuai dengan karakter dan kepribadian mereka. Contohnya freelancing, model kerja fleksibel yang semakin popular karena memberikan Gen Z kebebasan untuk memilih proyek dan klien.
Saran untuk Gen Z