Yogyakarta - Pasar Beringharjo merupakan pasar tradisional yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan untuk membeli oleh-oleh khas Jogja. Ada beberapa oleh-oleh yang terdapat di Beringharjo, termasuk kain batik.
Tidak hanya kain batik yang di jual di Beringharjo, namun motif batik juga dapat ditemukan dalam bentuk kreasi barang lainnya seperti aksesoris, dompet dan kerajinan lainnya.
Bentuk kreasi tersebut dibuat langsung melalui tangan kreatif pedagang atau biasa disebut dengan home made.
Adanya Pasar ini menjadi sejarah penting dalam perintisan karir pengusaha batik. Salah satunya adalah Nita selaku pemilik usaha Nita Batik yang mulai merintis karir sejak tahun 2010.
“Saya disini mulai usaha dari tahun 2010, dan merasakan banyak nya perkembangan yang terjadi mulai dari awal ngerasain minat beli yang naik nanti terus turun. Tapi sekarang ini sih lebih rame, banyak peminatnya.” Ujar Nita .(Senin,27/11)
Hal serupa pun dirasakan oleh Lika yang memiliki usaha batik Aneka Mode Fashion yang sudah berkecimpung di usaha batik sejak 25 tahun yang lalu.
“Saya sebenarnya melanjutkan usaha ayah, tapi saya juga merasakan naik turun nya minat beli sampai saat ini sih ditentukan oleh pariwisata. Kalo hari libur lumayan banyak peminat nya.” Ungkap Lika yang diwawancarai pada (Senin,27/11) lalu.
Pasar Beringharjo menjadi jantung bagi pengusaha batik kecil-kecilan yang merintis dari lama untuk menghidupi kebutuhan mereka. Banyaknya cerita mulai dari penghasilan yang naik turun atau fluktuatif dan merasakan pengalaman minat zaman yang berbeda menjadikan Pasar Beringharjo menjadi legenda dalam usaha batik di Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H