Mohon tunggu...
Tri Ardhi Ranggawan
Tri Ardhi Ranggawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Local

Saya suka membaca hal hal yang unik, dan dengan membaca pengetahuan yang baru

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ponpes Al Fathu Ciptakan Generasi Berkarakter melalui Festival Anak Sholeh

28 Januari 2025   17:35 Diperbarui: 28 Januari 2025   17:35 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Festival anak Sholeh Ponpes Al Fathu (Sumber Foto : DPD LDII Rejang Lebong)

"Festival Anak Sholeh" adalah acara yang biasanya diadakan untuk anak-anak dengan tujuan meningkatkan kecintaan mereka terhadap nilai-nilai Islami, kreativitas, serta bakat mereka dalam berbagai bidang. Seperti halnya yang dilakukan oleh Ponpes Al Fathu bekerjasama dengan DPD LDII Kab Rejang Lebong.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu 25 Januari 2025. Festival Anak Sholeh (FAS) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kabupaten Rejang Lebong Kembali diselenggarakan, Lebih dari 200 Peserta meramaikan kegiatan ini, Terdiri dari PC Curup Timur, PC Curup Kota, PC Selupu Rejang, PC bermani ulu raya, PC kaba wetan , PAC bogor baru, PAC air sempiang, PC lebong Utara dan pc lebong Selatan.
Kegiatan yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al Fathu Kab Rejang Lebong ini mengambil tema " Mewujudkan Generasi Penerus Yang Menerapkan 29 Karakter Luhur dan Cinta NKRI"


Dalam Pembukaannya Ketua Ponpes Al Fathu Rejang lebong sekaligus Ketua DPD LDII Kabupaten Rejang Lebong, H.Antoni,S.IP menjelaskan tujuan kegiatan ini"FAS ini sebagai upaya kita untuk mencetak generasi penerus yang profesional dan religius, memiliki karakter yang baik sehingga bermanfaat bagi lingkungan di manapun anak kita berada" Jelasnya 

Sementara itu, Pembina Pondok Pesantren Al Fathu Mayor Sugiono berpesan kepada peserta agar terus meningkatkan semangatnya dalam mencari ilmu.
FAS bertujuan membentuk dan melatih sikap mental yang sportif dengan menyadari kekurangan diri sendiri serta mengakui kemenangan lawan. "Sikap menerima kekalahan harus dilatih sejak dini untuk bekal dalam meraih cita-cita dan bekal hidup agar dapat berbudi luhur ditengah masyarakat," ungkapnya
"bagi yang mendapatkan juara atau belum agar terus ditingkatkan dan semangat mencari ilmu dan bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari" Tutupnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun