Mohon tunggu...
Tri Ardhi Ranggawan
Tri Ardhi Ranggawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Local

Saya suka membaca hal hal yang unik, dan dengan membaca pengetahuan yang baru

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

DPP LDII Laksanakan Deklarasi dan ToT Desa ProKlim

17 September 2024   10:50 Diperbarui: 17 September 2024   10:54 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sleman (17/09).DPP LDII melaksanakan Deklarasi dan Training of Trainer (ToT) menuju Program Desa Iklim Berkelanjutan (ProKlim). Kegiatan ini dipusatkan pada Senin (16/9) di Desa Wisata Sangurejo, Wonokerto, Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Fenomena bencana ini membuat pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. "LDII sebagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang keagamaan juga sangat mendukung program pemerintah terkait lingkungan hidup," ujarnya. 

FOTO:DPP LDII
FOTO:DPP LDII

LDII mengembangkan kampung ProKlim di beberapa wilayah seperti Padukuhan Sangurejo, Sleman, Girikerto Ngawi dan Agrowisata RW 5 Pekanbaru. Ketiga kota ProKlim berhasil meraih gelar utama. "Ini kampung pramuka ProKlim yang terletak di Sangurejo. Kami berharap Sangurejo segera mendapatkan predikat Berkelanjutan dan ini menjadi motivasi kami untuk menyebarkannya ke sektor lain," ujarnya. ProKlim Lestari merupakan penghargaan terpenting dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

 "Namun, bukan hadiah yang kita cari, tapi kerja sama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca," ujarnya. Wilarso yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor ini menambahkan, LDII DIY juga telah menginisiasi beberapa kegiatan terkait lingkungan hidup, antara lain Kyai Peduli Sampah, Dai ProKlim, gerakan masjid minimal sampah, kurban melalui pemanfaatan sampah, dan kesehatan. kontrol. menggunakan sampah dan meminta air dengan menggunakan sampah. Pada kesempatan kali ini "September adalah bulan meminta air bekas".
 
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kepengurusan dan Hukum Kwarda DIY, Edy Heri Suasana yang hadir mewakili Presiden Kwarda DIY mengucapkan terima kasih kepada kampung pramuka Sangurejo yang mendapat predikat ProKlim Utama. "Selamat atas penghargaan ProKlim Utama, semoga pernyataan ini benar-benar dapat mewujudkan ProKlim Lestari di kampung pramuka Sangurejo," kata Edy.
 
Edy melanjutkan, penghargaan ini merupakan wujud nyata keterlibatan masyarakat Sangurejo dalam penguatan kapasitas, menghadapi dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tentu saja hal ini menjadi suatu kebanggaan bagi LDII DIY yang memberikan bantuan kepada Kampung Pramuka Sangurejo.
 
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara yang turut serta dalam gerakan pramuka Sako SPN DIY, serta seluruh pihak yang telah menjadikan kampung pramuka Sangurejo mencapai ProKlim utama," pungkas Edy yang turut berperan. Wakil Direktur Pelayanan Masyarakat, Penanggulangan Bencana dan Lingkungan Hidup, Kwarda DIY.
 
Sementara itu, Penjabat Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN DIY) Mohammad Iqbal Apriansyah mengatakan, jumlah penduduk DIY sekitar 3,9 juta jiwa dengan jumlah laki-laki dan perempuan yang hampir berimbang. Seiring berjalannya waktu, semboyan BKKBN "Dua anak cukup", kemudian "Dua anak lebih baik", kini berubah menjadi "Perencanaan itu Luar Biasa".
 
"Jadi keluarga berencana itu bagus. Didominasi oleh generasi Milenial, ini adalah pendekatan baru dalam membesarkan keluarga berkualitas. "Jadi program kami sangat sesuai dengan program LDII yang akan kami tindak lanjuti melalui perjanjian kerja sama," ujarnya. Iqbal menjelaskan, ada dua program utama yang akan ditandatangani melalui Perjanjian Kerjasama (PKS), yakni Program Bangga Kencana yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan mengatasi permasalahan stunting di Indonesia. 

Kedua, mempercepat penurunan stunting. "Stunting bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu kondisi terhambatnya tumbuh kembang akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu lama, yang diawali dengan perkawinan. Maka mari kita bersama-sama mempersiapkan diri untuk menghasilkan generasi yang berkualitas," ujarnya.

 Melanjutkan peluncuran Sekolah Lanjut Usia ProKlim, Iqbal menyampaikan bahwa siklus hidup lansia di Provinsi DIY merupakan yang tertinggi di Indonesia dengan angka 16,69%. "Banyak orang tua yang bereksperimen dengan DIY dengan motivasi yang berbeda-beda, itulah sebabnya BKKBN dan LDII mempunyai ide untuk bersama-sama meluncurkan sekolah ProKlim untuk senior," tutupnya. 

Ketua DPP LDII Prof Sudarsono menambahkan, jika memiliki ProKlim Utama, syarat ProKlim Lestari adalah melakukan inovasi. Dalam pernyataan tersebut, LDII DIY memberikan bantuan dan meluncurkan beberapa inovasi antara lain "29 Tokoh Mulia LDII Bidang Lingkungan Hidup", "Sekolah Lanjut Usia ProKlim" dan "Museum Hidup Kampung Iklim Sangurejo". 

Hadir pula Ketua Komisi Dakwah dan Bina SDM MUI DIY KH.Syaifuddin Jufri, Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman Eni Yuliani, Ketua Perempuan LDII DIY Eli Rohaeti, Sako Pramuka SPN DIY, Forkopimda Kabupaten Sleman, Forkopimcam Kapanewon Turi, dan beberapa tamu undangan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun