Informasi dan Media (KIM) LDII , menyoroti pentingnya peran media dalam menyebarkan informasi akurat di era post-truth. Pernyataan tersebut disampaikan Rulli saat meresmikan pelatihan jurnalistik Zona 2 di GSG Roudhotul Jannah, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (6/9). Peserta dari berbagai daerah antara lain Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Purwakarta, Sukabumi, dan Depok turut serta dalam pelatihan tersebut.
Jawa Barat(8/9). Rulli Kuswahyudi, Ketua Komunikasi,Â
Rulli menyoroti perubahan model komunikasi dari media konvensional ke digital sebagai pemicu utama fenomena post-truth. "Peralihan dari media konvensional ke digital membuat opini di media sosial seringkali dianggap fakta, meski tanpa verifikasi. Hal ini bisa berbahaya karena masyarakat cenderung mudah mempercayai informasi yang belum tentu benar," ujarnya. Roller dalam kegiatan yang diselenggarakan DPW LDII Jawa Barat. Menurutnya, jejaring sosial kini menjadi ladang penyebaran informasi tanpa batas. Hal ini mengakibatkan meluasnya penyebaran informasi yang belum terverifikasi, sehingga masyarakat perlu meningkatkan literasi digital. "Keterampilan literasi digital sangat penting terutama untuk menyaring informasi dan menggunakan media sosial dengan bijak. "Ini kuncinya agar tidak menjadi korban misinformasi," lanjut Rulli.
Â
Lebih lanjut Rulli menyatakan LDII merasakan dampak negatif dari fenomena post-truth. Oleh karena itu, melalui pelatihan ini, LDII berupaya untuk melatih para jurnalis yang mampu mempublikasikan informasi yang sebenarnya tentang kegiatan organisasinya.
 "Pelatihan ini bertujuan untuk melatih jurnalis yang kompeten dalam memanfaatkan media dan jejaring sosial untuk menyebarkan kontribusi LDII kepada masyarakat," tambahnya. Para peserta pelatihan diharapkan dapat bergabung dalam LDII News Network (LINES), jaringan multimedia LDII yang berperan mengelola konten digital organisasi di berbagai platform seperti ldii.or.id, LDII TV, dan jejaring sosial.
"Generasi muda perlu mengambil peran dalam menyebarkan informasi melalui LINES, antara lain di YouTube, Instagram, Facebook, TikTok, dan Twitter," kata Rulli.
Rulli juga menghimbau generasi muda, termasuk yang sering disebut "sekuler", untuk lebih aktif menciptakan lapangan kerja melalui media sosial.
"Media sosial sangat ampuh dalam menyebarkan informasi dan ini menjadi kesempatan bagi generasi muda untuk beramal shaleh dengan cara yang kreatif," jelasnya. Senada dengan Rulli, Ketua DPD LDII Kabupaten Bekasi Sarjimin menambahkan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jurnalistik peserta dalam mengelola dinamika informasi di era post-truth.
"Harapannya, generasi muda dapat membantu mempublikasikan karya dan kontribusi LDII dengan menggunakan prinsip jurnalistik yang baik," ujarnya. Ia juga menyoroti pentingnya menerapkan prinsip jurnalistik positif yang menghormati kode etik, nilai pemberitaan, dan standar hukum yang berlaku.
 "Jurnalis harus bisa mengelompokkan aktivitasnya ke dalam konten yang menarik pembaca dan bermanfaat bagi masyarakat," pungkas Sarjimin.