Usus buntu atau umbai cacing atau dalam dunia medis lebih dikenal dengan apendiks adalah salah satu orang yang terletak pada bagian kanan bawah perut (titik Mc Burney) yang melekat pada kolon dengan ukuran kurang lebih 10 cm. usus buntu ini berfungsi menghasilkan cairan atau lendir yang mengandungImunoglobulin A (IgA) yang membantu kita utuk melawan infeksi pada saluran pencernaan. Akan tetapi usus buntu kerap mengalami peradangan yang disebut apendiksitis.
Di Indonesia apendiksitis atau peradangan usus buntu menyerang sekitar sepuluh ribu penduduk Indonesia setiap tahunnya yang berujung pada tindakan pembedahan emergency. Kebanyakan masyarkat kita menyakini bahwa usus buntu disebabkan oleh biji buah atau sayuran. Akan tetapi secara ilmu kedokteran hal tersebut kurang tepat. Biji bijian yang kita makanan baik dari buah atau sayuran akan hancur oleh system pencernaan secara mekanik, baik saat mengunyah oleh gigi maupun oleh enzim yang ada dalam mulut atau akan hancur di lambung oleh asam lambung.
Omer Engin dari Izmir Bozyaka Training and Research Hospital, Surgery Departmant, Izmir-Turkey, menyebutkan dalam penelitiannya dari 2000 kasus perdangan usus buntu hanya ditemukan satu kasus yang disebabkan oleh biji bijian dengan kontribusi sebesar 0,05% dari penyebab radang usus buntu dengan kata lain kasus ini sangat jarang ditemukan. Akan tetapi penyebab paling banyak disebabkan oleh fekalit atau pengerasan feses.
Penelitian di Canada yang dilakukan Michael J. Ramdass menyebutkan “ fekalit atau feses yang keras merupakan salah satu penyebab terjadinya apendiksitis akut tanpa perporasi”. Feses yang keras dapat menyumbat atau obstruksi yang mengakibatkan mucin / cairan mukosa yang diproduksi tidak dapat keluar dari apendiks, hal ini semakin meningkatkan tekanan di dalam lumen (intra luminer) sehingga menyebabkan tekanan intra mukosa juga semakin tinggi. Tekanan yang tinggi akan menyebabkan infiltrasi atau masuknya kuman ke dinding apendiks sehingga terjadi peradangan supuratif yang menghasilkan pus / nanah pada dinding apendiks.
Penyebab lain terjadinya apendiksitis biasa juga disebabkan oleh bakteri yang ada pada usus itu sendiri atau bakteri akibat infeksi dari organ lain. Beberapa bakteri, virus, parasit yang banyak menyebabkan apediksitis adalahE.histolytica, Escherichia coli, Streptococcus serta cacing askaris
Untuk mencegah terjadinya apendiksitsis atau gangguan pada sistem pencernaan yang lain adalah dengan banyak mengkonsumsi buah-buahan atau sayur sayuran yang banyak mengandung serat, memperbanyak minum air putih serta mengunyah makanan sampai lembut. Hal tersebut akan membantu dalam mencegah feses menjadi keras dan mencegah penumpukan feses sehingga tidak terjadi infiltrasi/masuknya kuman ke dinding usus buntu atau appendix.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H