Mohon tunggu...
Tria Oktaviani
Tria Oktaviani Mohon Tunggu... -

civic and law

Selanjutnya

Tutup

Politik

Carut Marut Kampanye

31 Maret 2014   06:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:16 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Carut Marut Kampanye

Kampanye sedang berjalan menuju pemilu legislatif mendatang. Kampanye yang sudah terjadwal antara 15 Maret 2014 hingga 5 April 2014 mendatang. Di mulai dengan deklarasi kampanye damai pada 15 Maret 2014 yang lalu, kini masing-masing parpol sedang giat kampanye di berbagai daerah.

Berbagai carut marut kampanye masih saja banyak ditemukan.

Kampanye di Indonesia masih saja dengan kampanye tradisional, belum kampanye modern yang mengarah ke sesuatu yang lebih baik. Kampanye yang modern disini adalah kampanye dengan sopan santun, dengan bersaing ide dan gagasan memajukan bangsa dan negara sendiri. Namun kini kampanye masih dilakukan dengan cara lama, kampanye dengan konvoi kendaraan, kampanye tidak dilandasi etika sopan santun dengan menyuarakan, menjatuhkan lawan politik.

Kampanye masih diikuti oleh anak-anak kecil. Seharusnya anak kecil tidak dilibatkan di dalam kampanye partai politik. Namun kiranya juga masih sulit menghindarkan anak dari meriahnya kampanye. Anak-anak cemderung suka dengan melihat kampanye, apalagi sering kali kampanye juga membuat panggung hiburan yang mendatangkan artis yang banyak di puja oleh anak kecil, alasannya adanya panggung hiburan adalah agar kampanye dapat menarik masa yang banyak.

Kampanye juga masi saja menggunakan konvoi kendaraan yang menggangu pengguna jalan lain. Konvoi kendaraan kampanye mengakibatkan terjadinya kemacetan yang kembali merugikan masyarakat luas. Kampanye konvoi juga rawan akan bahaya bagi mereka sendiri juga masyarakat luas. Banyak dijumpai kampanye dengan konvoi kendaraan masih melanggar aturan lalu lintas. Mereka sudah tidak memakai kendaraan standar keselamatan juga tidak mengenakan helm. Dalam melakukan konvoi sendiri banyakan mereka tidak menaati rambu-rambu lalu lintas, mereka dengan percaya diri ugal-ugalan di jalan raya, menggunakan sepenuhnya jalan raya untuk ajang mereka berkampanye.

Kampanye juga masih banyak dilakukan partai politik dengan melecehkan atau menjatuhkan lawan politiknya. Sesungguhnya kampanye dilakukan untuk mengenalakan gagasan, ide mereka yang akan mereka lakukan jika mereka terpilih nanti. Sopan santun dalam kampanye dirasakan masih kurang di Indonesia kini. Seandainya kampanye masih dipergunakan untuk ajang menjatuhkan lawan politiknya, berarti kampanye ini belum memiliki sopan santun yang baik. Parpol yang berkampanye dengan menggunakan cara ini sepantasnya tidak untuk dipilih, karena belum menjadi pemimpin saja mereka sudah takut beradu gagasan dengan lawan politik lainnya.

Kini masyarakat harus bisa lebih memilih calon pemimpin. Kampanye sudah banyak dilakukan oleh partai politik, kini giliran masyarakat yang harus pandai memilah mana yang pantas untuk menjadi pemimpin mendatang. Kemajuan bangsa dan negara kini berada di tangan rakyat Indonesia sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun