Mohon tunggu...
Tria Nurchayati
Tria Nurchayati Mohon Tunggu... -

simplicity

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bunda yang Tak Sempurna

22 Oktober 2014   23:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:05 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Siapa orang yang paling pantas untuk mendapatkan aliran kebaikan yang saya lakukan?" Rasulullah menjawab,  "Ibumu!" Sahabat itu kembali bertanya, “Lalu siapa setelah itu?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.”  Sahabat itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.” Lalu, setelah itu siapa wahai Rasul?” Rasul SAW menjawab, “Ayahmu.” (HR Bukhari Muslim).

Mengapa nama Ibu tiga kali disebut?. Sekarang semakin merasakan alasannya, peran yang tak terdeskripsikan, cinta yang seperti udara bergerak memenuhi semesta, tanggungjawab yang tak pernah mengenal tanda koma.

Tidak ada seorang bunda-pun di dunia ini yang tak ingin sempurna, bahkan dengan segala keterbatasan yang dimiliki. Hal yang sama dengan apa yang dialami working mom alias bunda bekerja. Dalam pekerjaan tertentu, tidak bisa ditinggalkan begitu saja karena anak sakit. Sebaliknya, tidak bisa tanggungjawab terhadap anak dan keluarga diserahkan sepernuhnya kepada pembantu atau asisten rumah tangga.

Bekerja bukanlah status dan formalitas, ada amanah dan tanggungjawab yang harus dipikul. Asisten rumah tangga adalah perpanjangan tangan, bukan pemindah tanganan peran dan tanggungjawab seorang bunda. Keduanya seringkali bersinggungan, dihadapkan pada dua pilihan yang sulit.

Mengawal pendidikan akademis, cukup menguras energi. Bergantinya dari pakaian resmi menjadi daster merupakan bentuk peralihan peran. Tak peduli lelah, tak peduli penat, tak peduli mengantuk. Mendampingi belajar adalah hal yang mutlak, atau minimal menemani tidur sambil bercerita atau memancing agar anakku bercerita apa saja yang terjadi di sekolahnya.

Ujian?. Ini dia aktivitas yang bikin koprol.

Saat anakku, Sakti Sains Rabbani (6 tahun) tidur, saat itulah ku lahap buku pelajaran yang menjadi materi ujiannya. Esok paginya, semua aktivitas mempersiapkan sekolah ku lakukan sambil bercerita seluruh yang kubaca semalam dengan bahasa tutur yang mudah dicerna. Terus saja aktivitas ini tak pernah berhenti, sampai tiba di sekolah. Pernah satu ketika, di halaman sekolah anakku berkata tegas,”Bun, udah ceritanya. Kakak mau masuk kelas nih!”.“Ups!”, sambil cengar cengir, baru sadar mungkin suara Bunda seperti lebah ditelinga Sakti. Bunda yang Tak Sempurna.

Awal bulan ini, jadwal keluar kota cukup padat. Sebelum berangkat, kupastikan jadwal-jadwal anakku. Kulihat tanggal 11 Februari 2013 adalah jadwal ulangan harian. Ini berarti setelah acara di Bogor (3-5 Februari 2013), dan Padang (6-8 Februari 2013) aku harus segera menyiapkan Sakti untuk menghadapi ulangan harian.

“MomS, besok Senin ujiannya apa?. Kok ini nggak ada tulisannya bab berapa aja sih?,” melayang message-ku ke roomchatt grup orang tua murid (otm) sekolah anakku. Tanpa diduga, message-ku mendapat banyak tanggapan, yang pada intinya mereka justru terkejut karena tidak ada pemberitahuan ulangan harian sebelumnya.

Parahnya, beberapa sudah mulai mengkritik sekolah yang tak komunikatif dan mengesampingkan buku penghubung sebagai sarana berkomunikasi dengan orang tua murid. Merasa sedikit aneh, ku buka kembali jadwal ulangan harian di buku anakku. “Ups, rupanya salah lihat bulan. Ini adalah jadwal ulangan harian 8 Januari 2013,” #tepokjidat#.Sebelum terlalu banyak dosa, akhirnya ku klarifikasi ke para otm di grup.Bunda yang Tak Sempurna.

Di lain kesempatan, kejadian ini nyaris terulang. 22-24 Februari 2013 kegiatan di Bogor, kemudian dilanjutkan dengan 26-27 Februari 2013 di Padang. Seingatku, pada satu hari obrolan di grup bbm otm bahwa 28 Februari 2013 akan diadakan tour anak-anak. Baru ingat, dalam perjalanan dari Soekarno Hatta ke rumah, aku tanyakan hal itu di grup. And you know what?. “Bunda Sakti, itu tournya 28 Maret 2013. Masih bulan depan buuund,” menjawab seorang bunda lainnya. “Ups, Bunda yang Tak Sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun