[caption id="attachment_126775" align="alignleft" width="150" caption="http://daniy.syahdiar.org/anjing-terjelek-di-dunia/"][/caption] Dalam sebuah tulisan saudara streetlearneryang mencerahkan berjudulTERIMA KASIH, RINALDI, sungguh membuat saya antusias membacanya (trims ya bung Streetlearner).Dalam tulisan tersebut pun banyak komentar dari para pembaca kompasioners, termasuk Rinaldi sang bintang. Saya pun tak bisa dihindari lagi beradu argumentasi dan logika yang sangat tajam dan dahsyatdengan saudara Rinaldi (hehehe ini narsis).Bahkan sampai padapuncak diskusi yang sangat konfliktual dan tajam dengan Rinaldi, dia mengemukakanpertanyaan yang sangat dahsyat dan mencegangkan saya.Rinaldi bertanya dengan sangat halus dan sopannya layaknya putri solo yangtersesat di perjalanan kepada saya, “ apa yang anda maksud dengan Allah di sini..???”
Hihihiihihi…..memang pertanyaan tersebut sangat brillian dan menakjubkan, yang disampaikan oleh seorang Rinaldi, yang katanya lulus perguruan tinggi terkemuka di Indonesia ini.Membuat saya terperangah, dan lalu terkekeh panjang.Lalu sedetik kemudian saya menjawab pertanyaan tersebut, “ emangnya matamu…itu siapa yang menciptakan…???” yang kemudian dengan sangat cerdasnya dijawab lagi oleh Reeiiinaldi (maaf jadi ingat Tukul Arwana yang suka menyebut-nyebut nama …Reeiiinaldi..), “anda tidak menjawab pertanyaan saya..!!!”. Ini pun membuat saya tambah bingung…..hehehe.
Sejurus kemudian muncul pertanyaan dari Bung Kali Siregar kepada Reinaldi,…”anda percaya tidak dengan adanya surga dan neraka ??? Jawabb” Hingga sembilan kali pertanyaan yang sama diajukan oleh Bung Kali Siregar, kemudian Reinaldi Abrakadabratidak menjawab, tapi sekali lagi hanya bertanya…” apa yang dimaksud dengan SURGAdan NERAKA ?? Bisa dijabarkan??.Sejurus kemudian Reinaldi Abrakadabra kemudian malah merespon saya, “…anda tidak menjawab pertanyaan saya..”. Lima jurus kemudian Bung Kali Siregar bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama, dengan tambahan kalimat, “anda percaya tidak dengan adanya surga dan neraka ???? jawabb pak Rinaldi…..jangan nyuruh orang jawab aja…..”
Lalu dua jurus kemudian saya menjawab, “ jawaban saya adalah emangnya mata anda, adalah anda sendiri yg menciptakan..??.Karenatidak ada jawaban dari Reinaldi Abakadabralalu saya berkomentar untuk pertanyaanya Bung Kali Siregar kepada Reinaldi…“hihihi ….Rinaldi tuh ngak usah disuruh jawab,…dia tuh ngak bisa menjawab….bisanya hanya bertanya….pak……manusia spesial tidak bisa menjawab, tetapi sangat bisa bertanya yg sulit-sulit………….hihihihi.
Sepuluh jurus kemudian, dalam proses perdebatan yang sangat seru dan tajam dengan beberapa kompasioners lainnya, Bung Abakadabra (kaya tukang sulap nih orang…hehehe) melontarkanpertanyaan brilian dan menakjubkan. “Hebat betul orang ini” ucap saya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengeluarkan tesis pamungkasnya,…..”anda lahir di dunia ini, JLENG, apa bawa ideologi? Apa bawa agama? Kan tidak…???”.Sekali lagi saya jawab dengan cepat, bahwa manusia sebelum lahir, dan sebelum anak-anak Adam di keluarkan dari tulang sulbi mereka, Allah telah menanamkan ideologikepada manusia, seperti yang dijelaskan dalam Firman-Nya Al Quran …
““Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Allah SWT).” (Al-A’raf: 172).
Lalusaya berkomentar dengan sedikit lelucon kepada Bung Abakadabra,….”abakadabra……bacalah surat di atas, ini membuktikan jawaban pertanyaanmu…jangan maian sulap aja bung abrakadabraaaaa…hehehe. Kemudian lima belas jurus kemudian dia menjawab, “Trianto, anda sama sekali tidak mengerti arah pertanyaan saya..”Yang kemudian saya jawab, ..” what everlaaah…memang pemikiran anda jauh melampaui saya….hehehe….”
Saya pun menjadi heran sambil masih tersenyum lucu, dia mengatakan telah membaca Al Quran setiap hari, tetapi mengapa masih saja bertanya tentangapa yang dimaksud Allah itu?. Kemudian masih pula bertanya tentang apakah manusia telah membawa ideologi ketika lahir pertama kali ke dunia ini. Sungguh-sungguh mengherankan. Saya jadi bertanya nih, yang di baca Bung Abakadabra itu apa, jangan-jangan salah kitab. Kitabnya Eny Arrow di baca, yaaa jelaass….linglunglaahhh.
Dari perdebatan di atas, saya teringat tentang firman Allah dalam Al Quran tentang orang-orang yang mempertuhankan thagut, hawa nafsunya, rasio dan akal pikirannya, yang seumpama seekor anjing yang suka menjulur-julurkan lidahnya.
"Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat2 itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya (adalah) seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya, dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang2 yang mendustakan ayat2 Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah2 itu agar mereka berfikir (secara baik dan benar) (A'raf ayat 176)
Ayat di atasmenegaskan bahwa orang-orang yang mendustkan ayat-ayat Allah, walaupunseribu kali diterangkan tetap saja menjulurkan lidahnya seperti anjing, bahkan bisa jadi lebih buruk lagi dari anjing. Sungguh mengherankan kenapa ada manusia yang memiliki akal pikiran, tetapi perilakunya seperti anjing yang suka menjulur-julurkan lidahnya. Heran sungguh heran….nauzubillahiminzalik…..
Dan pada surat yang lain Allah SWT menyampaikan……..
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat2 Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda2 kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat2 Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang2 yang lalai (al-A'raf ayat 179).
Menurut saya, orang-orang seperti yang dijelaskan dari kedua surat di atas merupakan sebuah keniscayaan di kehidupan dunia ini. Semua dan setiap manusia mempunyai pilihannya sendiri-sendiri. Dan kebenaran yang haq itu yang selama ini diacuhkannya, akan ditemukan oleh dirinya sendiri dengan haqul yaqiin, ketika nanti tubuhnya sudah terpendam tanah. Memanglah hidup ini penuh dengan sulap dan silap mata, sehinggapembaca muslim kompasioners sekalian janganlah mudah tertipu DENGAN JARGON-JARGON ILMIAH DAN LOGIKA yang merusak akidah dan syariat Islam yang sepertinya masuk akal, tetapi sebenarnya tidak lebih dari sampah (from garbage to garbage) .........................................Abakadabraaa………Abakadabraa…………..Abakadabraaaa…………
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H