Mohon tunggu...
triantoro safaria
triantoro safaria Mohon Tunggu... -

An ordinary man with intention to find the right way to heaven.......Amiin

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akankah Jokowi Hadir di Monas?

1 Desember 2016   10:43 Diperbarui: 1 Desember 2016   11:06 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden Joko Widodo meyakini bahwa aksi 2 Desember 2016 di Monas nantinya, akan berlangsung lancar. Tuduhan makar yang sempat dilontarkan oleh kapolri kemudian terbantahkan dengan berbagai blunder nya kemudian. Setelah adanya  kesepakatan  antara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI dan sejumlah ormas Islam dengan Kapolri Tito Karnavian,  pusat aksi dialihkan ke monas dengan beberapa prasyaratan.

Seperti diketahui dari media arus pinggirsan, terdapat ratusan ribu massa dari berbagai daerah, yang diperkirakan akan tumpah ruah di Monas. Umat Islam ciamis berjalan kaki menuju Jakarta, diikuti oleh umat Islam Bogor dan Depok. Presiden Jokowi sekali lagi yakin, bawah aksi yang dikenal 212 itu, akan aman, dan bukan  sebuah gerakan maker terhadap pemerintah yang sah.

Dilain pihak, Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyambut baik adanya kesepakatan antara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) dan Polri terkait pelaksanaan aksi 2 Desember. Salah satu poin kesepakatan yakni memindahkan aksi gelar sajadah yang rencananya dilakukan di sepanjang Jalan Sudirman dan MH Thamrin ke Lapangan Monas.

Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan lebih baik apabila aksi gelar sajadah tersebut diikuti oleh para pemimpin Indonesia. Misalnya saja Presiden RI Joko Widodo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Namun, hingga detik ini belum ada konfirmasi tentang kepastian dari istana apakah presiden Jokowi akan hadir di monas.

Teuku Gandawan dalam tulisannya di media online politik.rmol.co menyampaikan  opininya tentang efek domino kehadiran Jokowi di Monas. Dia menyampaikan jika Jokowi hadir di monas, maka akan ada beberapa keuntungan yang akan diperolehnya. Pertama, Jokowi akan kembali mendapatkan kepercayaan rakyat banyak, terutama dari umat Islam.

Dinamika yang terjadi saat ini memiliki kecederungan melihat presiden tidak memahami perasaan umat Islam. Terutama setelah munculnya kasus ahok yang secara otomatis ikut  menyeret Jokowi dalam pusaran kegaduhan. Kedua, kendali kepimpinan nasional semakin kokoh di tangan Jokowi karena berbagai kelompok pembonceng kehilangan media dan massa yang bisa mereka kelabui. Ketiga, kepercayaan TNI dan Polri kepada Jokowi bisa semakin tinggi karena bukan hanya dia telah melakukan safari tapi juga karena dia berhasil meredam isu keamanan nasional.

Keempat, Jokowi menunjukkan kepada semua pendukung politiknya bahwa dialah yang memegang komando politik dan dia didukung penuh oleh rakyat dan aparat hukum. Kelima, Jokowi bisa menekan persoalan disintegrasi antar agama dan golongan dengan menyatakan bahwa ini murni persoalan Ahok pribadi, murni kasus pidana penistaan agama.

Tidak mewakili persoalan konflik antar agama atau konflik antar ras. Keenam, Jokowi berhasil melakukan reinvestasi popularitas setelah model pencitraan tidak lagi efektif dilakukan. Ketujuh, Jokowi bisa menihilkan kesan bahwa selama ini dia disandera oleh Ahok dalam berbagai hal, sehingga kekeliruan-kekeliruan yang terjadi pada 411 tidak lagi terjadi di aksi 212. Kedelapan, Jokowi menambah modal politik dan sosialnya untuk meneruskan kepemimpinan hingga 2019, sehingga memiliki banyak waktu jika ingin maju kembali untuk 2019-2024.

Tentu  ini semua hal di atas hanya sekedar asumsi-asumsi yang boleh jadi salah, atau pun bisa juga benar. Bagaimana pun Jokowi harus memperbaiki diri dan melejitkan kinerja pemerintahannya untuk mendapatkan simpati, dukungan dan apresiasi dari rakyat. Tidak dapat ditunda lagi, atau dinafikan, karena hal ini harus segera diakselerasikan. Akankah  Jokowi hadir di Monas? Bagaimana menurut pendapat anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun