Saya bersekolah di SMA Swasta yang cukup favorit, dimana guru-guru yang mengajar mayoritas masih muda namun tetap ada beberapa guru senior lainnya.Karea saya sempat diajarkan oleh guru 2 generasi itu, saya bisa tau perbedaan mereka dalam mengajar.Â
Dimana guru yang masih muda lebih bisa membaur dengan kita yang biasa disebut siswa gen-Z, mereka seperti mencoba untuk memahami apa yang siswa mau karena dengan itu siswa akan merasa jika belajar semenyenangkan itu. Namun, kebaikan itu kadang disalahgunakan oleh siswa.Â
Siswa jadi lebih berani untuk protes, tidak patuh aturan, keadaan inilah kita membutuhkan sosok guru senior yang tegas. Guru senior yang lebih tua kerap dijuluki sebagai guru yang galak dan tidak disukai siswa, mereka menganggap guru senior dalam mengajar terlalu serius dan membosankan dan jika mereka tidak memperhatikan guru tersebut akan marah dan memberi hukuman. Menurut saya, pengalaman diatas merupakan contoh dari teori generasi Karl Mannheim, dimana terdapat gap generasi antara guru muda dan guru tua.
Saya mengenal teori generasi Karl Mannheim dari sebuah jurnal yang berjudul " Keterkaitan Bonus Demografi dengan teori Genarasi " oleh Bertha Lubis S.sos, M.Si 2019.dia mengganggap bahwa peristiwa sejarah besar pada saat itu (Perang Dunia I & II) sebagai patokan dalam pembagian generasi berikutnya, sehingga munculah istilah istilah untuk generasi berikutnya sesuai perilaku dan peristiwa sejarah yang dialami.Â
Menurut pemahaman saya, Teori generasi adalah teori yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan antara generasi yang berbeda.Â
Contoh tersebut menjelaskan perbedaan tahun lahir juga berpengaruh dalam melakukan pengajaran, dimana guru muda mungkin memiliki pengetahuan yang lebih tetapi kurang dalam mental mengajarnya sedangkan guru yang lebih senior dia memakai ilmu yang dipunya tetapi pengalaman dia dalam mengajar lebih banyak sehingga mentalnya lebih kuat dalam mengajar walaupun tidak disukai, dia tetap membagi ilmunya.
Dalam esai berjudul "The Problem of Generation," sosiolog Mannheim mengenalkan teorinya tentang generasi. Menurutnya, manusia-manusia di dunia ini akan saling memengaruhi dan membentuk karakter yang sama karena melewati masa sosio-sejarah yang sama.Â
Maksudnya, manusia-manusia zaman Perang Dunia II dan manusia pasca-PD II pasti memiliki karakter yang berbeda, meski saling memengaruhi. Berdasarkan teori itu, para sosiolog---yang bias Amerika Serikat--- membagi manusia menjadi sejumlah generasi: Generasi Era Depresi, Generasi Perang Dunia II, Generasi Pasca-PD II, Generasi Baby Boomer I, Generasi Baby Boomer II, Generasi X, Generasi Y alias Milenial, lalu Generasi Z.
Karl Mannheim di lahirkan 1893 di Budapest, Hongaria. Ayahnya orang Hongaria sedangkan ibunya orang Jerman. Lulus dari gimnasium humanistik dan melanjutkan studinya di perguruan tinggi.Â
Pada mulanya, Mannheim sangat tertarik pada filsafat, khususnya epistemology ; desertasinya membahas analisa struktural epistemologi. Perhatianya kemudian beralih pada ilmu-ilmu sosial, khususnya ajaran-ajaran yang di kembangkan oleh Max Weber, Max Scheler, dan Karl Marx.Â
Pada tahun 1925 dia menjadi dosen di Heidelberg, pada tahun 1929 dia menjadi guru besar sosiologi dan ekonomi di frankfurt. Dia diberhentikan pada tahun 1933 atas perintah Adolf Hitler, sehingga Mannheim menetap dilondon dan mengajar sosiologi di London School of Economics.Â