Untuk memeriahkan dan menyambut HUT kota Jogja yang ke-259, beberapa pasar di jogja mempersembahkan pesta gunungan pedagang jogja dalam rangka kirab pedagang tradisional kota Yogyakarta. Acara ini di ikuti oleh 31 pasar tradisional kota jogkakarta dalam 20 kontingen pasar dan 1 dinas pengelolaan pasar. Kirab tersebut berlangsung pada tanggal 4 Oktober 2015 pukul 15.00 berlokasi di jalan Polowijan depan pasar ngasem. Para warga Jogja antusias menyambut kirab ini untuk memeriahkan acara. Banyak warga yang berjejer di pinggir jalan atau di depan rumah mereka untuk melihat karnaval pasar dan banyak juga dari mereka yang memotret untuk mengabadikan acara ini.Begitu antusiasnya para warga yang ingin menyaksikan karnaval tersebut, ada beberapa anak yang sampai naik dinding bangunan. Di titik 0 KM ada pelepasan burung dan ada pembagian bibit pohon, jajanan pasar tradisional, dan juga sayuran.
Semua orang boleh ikut memeriahkan acara ini dan tidak dipungut biaya. Selain untuk menyambut HUT kota jogja, acara ini juga untuk membudayakan warga untuk tetap berbelanja ke pasar tradisional meskipun sudah banyak pasar-pasar modern. Setiap pasar menampilkan variasi tema kostum dan atraksi budaya yang berbeda-beda sesuai ciri khasnya masing-masing. Atribut yang mereka pakai pun beragam. Kebanyakan dari para peserta menggunakan batik yang merupakan warisan budaya yang sudah mendunia dan sudah diakui oleh UNESCO. Salah satu dari pasar ada yang menampilkan tarian-tarian sederhana dan ada juga barongsai dari anak-anak kecil. Jumlah peserta dalm kirab ini kurang lebih berjumlah 2200 orang dengan jalur kirab dimulai dari pasar bringharjo jl. Pabringan - jl margomulyo - jl kh. Dahlan. Jl - nyi ahmad Dahlan - jl ngasem - finish pasar ngasem jl. Polowijan. Meskipun berjalan cukup jauh, para peserta tetap senang melaksanakan kegiatan dan tersenyum menyapa warga.
Bukan hanya warga lokal yang menyaksikan acara ini namun turis asing juga banyak yang menyaksikan acara budaya untuk menyambut ulang tahun kota Jogja. Karena ada karnaval pasar, jalanan menjadi macet dan sebagian ada yang ditutup lalu jalan dialihkan. Untuk mengatasi kemacetan tersebut banyak polisi dan kamtib yang mengatur lalu lintas. Puncak acara diadakan di Pasar Ngasem belakang Taman Sari. Event ini mempunyai slogan “Pasare resik atine becik rejekine apik sing tuku ora kecelik” yang artinya jika pasarnya bersih dan rapih lalu para pedagangnya berhati baik pasti rejeki akan lancer dan pembeli tidak akan kecewa. Dengan menggunakan slogan tersebut dapat menarik warga sekitar untuk datang ke pasar tradisional. Karena pasar tradisional tidak kalah dengan pasar modern. Dalam pasar tradisional banyak keuntungannya, contohnya adalah antara penjual dan pembeli masih dapat melakukan tawar menawar harga. Selain itu barang yang dijual misalnya sayur, buah, dan kebutuhan pokok yang ada masih segar dan lebih terjangkau bagi masyarakat.
Tersedia gunungan yang beraneka ragam seperti aneka tas cantik dan dompet, jilbab dan konveksi, sayur mayur, buah-buahan, makanan tradisional, dan masih banyak lagi. Semua gunungan tersebut dipikul oleh beberapa orang dan diakhir acara, semua gunungan itu akan dibagikan kepada masyarakat sekitar. Selain acara kirab ini, pemerintah kota Jogja juga memerintahkan kepada setiap Instansi untuk memasang lampion didepan kantor ataupun toko-toko yang ada di Kota Jogja dalam rangka menyambut ulang tahun Kota Jogja yang ke-259 pada tanggal 7 Oktober 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H