Kelupaan Special Day
“Teet . .Teet. .Teet” bel istirahat pun berbunyi
Bergegaslah kami seorang siswa SMP untuk berbondong-bondong membeli jajanan. .
Tibalah aku dengan vivi dikelas, tiba-tiba vivi mendekati ku dan bertanya “Di kamu suka warna apa?” lalu ku jawab, “semua warna aku suka kok vi J” dengan penuh keheranan nggak lama kemudian aku tanya kembali ke vivi “emang ada apa sih kok kamu nanya gitu?” dengan santai dia menjawab “nggak ada apa-apa kok Di” tapi waktu itu aku masih penasaran dan mengatakan dalam hati “ada apa sih???”
Keesokan harinya tepat hari jumat. .pada hari itu banyak guru yang tidak hadir, dan kelas pun nggak ada pelajaran atau yang biasanya disebut anak-anak jam kosong kelas ku pun ramai dengan sendirinya, ada yang ngomong sendiri dengan teman nya, ada sebagian anak yang membaca buku, ada yang tidur, ada yang diskusi, eh yang satu ini malah bikin aku jadi penasaran vivi dan teman-teman yang ada di bangku belakang ramai dengan kegiatan menggerus kapur papan tulis. . aku pun terheran-heran dan bertanya “eh rek, ada apa sih kok kapurnya dihalusin? Dibuat apa?” di salah satu mereka menjawab “nggak ada apa-apa kok Di” aku pun menyahutinya “ooooooh” dengan seketika itu aku langsung balik ke bangku ku yang berada di urutan depan namun masih saja dengan penuh keheranan dan rasa penasaran. Waktu sehabis jam istirahat masih saja jam kosong, dan waktu itu tiba-tiba vivi dan teman-teman ngerjain aku dan menyiramkan gerusan kapur yang halus itu ke aku, ke rok ku, ke baju, dan aku pun di buat permainan sama anak-anak. Awalnya aku ingin menghindar dari kroyokan anak-anak, aku pun bergegas ke kamar mandi. Sehabis dari kamar mandi ternyata pintu kelas di kunci dan aku dibiarkan di luar kelas, nggak sampai satu menit, vivi dan teman-teman menggeretku dan menyiram ku dengan gerusan kapur lagi dan lebih parahnya lagi sampai-sampai kerudungku di ambil dan rambutku pun dibuat mainan sama anak-anak, kuncir ku di lepas, jepitan rambut pun dilepas, dan lebih nggak sukanya lagi rambutku di campur sama kapuuur. Akupun hanya bisa diam, ,dengan rasa malu, rasa takut, rasa nggak suka soalnya bahan yg di pakai itu kapur, dan rasa seakan-akan aku di bully sama anak kelas. Aku mencari kesana kemari kemana kerudungku? Tapi teman-teman nggak ada satu pun yang ngasih tahu, dan seketika itu aku langsung pura-pura menangis di bawah bangku biar kerudungku dibalikin sama anak-anak, nggak lama kemudian ada salah seorang teman yang ngasihkan kerudungku, tapi nggak sukanya ngasihinnya dengan kasar. Dan seketika itu guru ku datang ke kelas dan mulailah pelajaran matematika, waktuitu aku penuh dengan rasa malu dan takut,,,soalnya takut dimarahin sama pak guru, tapi untungnya bapaknya gak marahin kelas ku. Pelajaran matematika pun dimulai dan aku pun mendengar suatu bisikan yang memanggil nama ku “diah diiii...” dengan suara pelan. Aku pun menoleh, eeeeh ternyata vivi yang memanggilku, dengan itu aku pun langsung memasang raut muka yang menunjukkan rasa kurang suka. Vivi pun sedikit menggoda ku agar aku nggak pasang muka kayak gitu lagi, dan dia mengatakan “di, , lihaten tas mu bagian depan ada apanya” sekektika itu aku langsung melihat tas ku di bagian depannya oh ternyata ada sebuah permen say yang ada tulisannya “Happy Birthday Diiaaaah” dan seketika itupun dari yang tadinya pasang mulut melengkung kebawah ganti menjadi pasang mulut melengkung ke atas J dan aku pun menoleh ke vivi dengan mengatakan “ makasih ya vi, walau ini sedikit bikin aku kesel ke kamu dan teman-teman kelas” dengan cengar cengir vivi menjawab “iya di, sama-sama”. Sehabis aku melihat tulisan itu, aku pun langsung ingat apa penyebab semua ini. . ternyata aku dikerjain sama anak-anak di hari ulang tahunku. Tapi untunglah mereka nggak minta traktiran .. hihihhiii
Dari sini, kita bisa memetik sedikit materi tentang kognitif. Bahwa manusia itu wajar mengalami lupa, dan dalam cerita tadi menggambarkan bahwa seorang gadis yang bernama Diah mengalami kelupaan yang berdasarkan Decay Theory yang mana pengertian teori ini adalah memori menjadi aus apabila dengan berjalannya waktu tidak lagi dipergunakan. Disini gadis itu lupa dengan hari ulang tahunnya dikarenakan biasanya ultah Diah dirayakan,namun belakangan ultah Diah sudah lagi tidak dirayakan, namun dia diingatkan kembali oleh vivi sahabatnya dari kecil yang ketika itu membuat surprize untuk Diah, dengan melakukan berbagai macam agar gadis itu kesal. . dan memberi sebuah permen dengan tulisan “Happy Birthday”, dengan itu gadis itu pun ingat dengan hari spesialnya.
Terimah kasiih . . .. . .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H