Hallo gaisss.......
Kali ini aku mau review salah satu novel dari Tere Liye yang diberi judul TENTANG KAMU.Â
Sebuah novel yang yang berisi 503 halaman, berat 0,41 dan panjang 20.5. Yang menjelaskan tentang perjalanan hidup seorang manusia dengan memiliki rintangan dan titik terendah sendiri-sendiri, yang dimana titik terendah seseorang belum tentu menjadi sebuah kemalangan bagi yang lain dan kebahagiaan seseorang belum tentu menjadi kebahagiaan bagi orang lain. Namun, dalam kunci utama hidup dari bertahan sampai ajal menjemput adalah dengan bersabar dan tidak menyerah. Sehingga dengan kedua itu seperti yang dilakukan oleh tokoh Sri Ningsih yaitu bertahan hidup dari berbagai cobaan yang hadir dalam hidupnya sejak kecil.Â
Dengan point terimakasih untuk kesempatan mengenalmu itu adalah salah satu anugrah yang terbesar di hidupku. Karena cinta memangtidak perlu ditemukan karena cintalah yang akan menemukan kita. Dan terimaksih karena nasehat lama itu benar sekali sekarang kau tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir.Â
Semua dimulai dari Zaman Zulkarnain, yang dimana merupakan salah seorang pemuda yang bekerja di bagian firma hukum bertempat London Thompson & Co, ia diterima di firma hukum tersebut sebagai salah seorang pengacara junior karena baru saja menyelesaikan studi sebagai pengacara di London.dengan tugas pertamanya menyelidiki harta warisan Sri Ningsih. Yang merupakan perempuan asal Indonesia dia meninggal di panti jompo Paris. Ia meninggalkan saham sebesar 1% dari sebuah perusahaan multinasional. Dimana saham tersebut beserta dengan 19 triliun rupiah. Namun adanya masalah dimana hal tersebut tidak ada jejak siapa keturunan ataupun yang berhak mendapatkan uang tersebut. Sehingga untuk menelusuri siapa pemilik dari warisan Sri Ningsih, akhirnyaZaman mengunjungi kota kelahiran Sri, yaitu di Pulau Bungin Sumbawa Indonesia. Nah di pulau tersebut Zaman bertemu dengan Ode, yang dimana adalah salah satu teman masa kecil dari Sri Ningsih. Odepun bercerita bahwa Sri telah ditinggal ibunya sejak lahir. Ibunya meninggal setelah melahirkan Sri Ningsih.
Tak disangka ayah Sri Ningsih, Nugroho ternyata menikah lagi dengan perempuan bernama Nusi Maratta. Mereka hidup harmonis sampai ayah Sri Ningsih meninggal. Ayahnya meninggal ditelan ombak ketika hendak mengantarkan barang dengan kapal. Sejak saat itu, hidup Sri Ningsih menjadi berat. Ia dipukuli setiap hari oleh ibu tirinya. Nusi Maratta juga menjadi pemarah. Nasib buruk hampir selalu mendatangi Sri Ningsih. Tak lama ibu tirinya meninggal ketika rumah mereka terbakar. Sri Ningsih dan adiknya (buah hati Nusi Maratta dan Nugroho) tinggal di pondok pesantren setelah kebakaran terjadi. Zaman pun mengunjungi pesantren dan bertemu dengan Ibu Nur'ani yang menceritakan masa ramaja Sri. Persahabatan yang dibangun Sri Ningsih hancur karena perbedaan paham politik. Saat itu, isu mengenai Partai Komunis Indonesia (PKI) memanas dan terus digoreng.
Sri Ningsih kehilangan adiknya, Tilamuta. yang meninggal terbunuh akibat isu politik yang memanas. Kematian adiknya memukul Sri tetapi tidak mematahkan semangatnya. Ia terus belajar dan berusaha meraih impiannya. Hidup Sri Ningsih telah diterpa cobaan sejak kanak-kanak. Mulai dari kematian kedua orang tuanya, penyiksaan oleh ibu tiri, konflik politik, kehilangan rumah, putusnya persahabatan hingga kesulitan memiliki keturunan. Sri Ningsih melewati itu semua dengan hati yang lapang dan kuat sampai akhir hidupnya. Kegigihan Sri Ningsih dalam menjalani hidup memberikan energi positif bagi kita yang membaca. Sri Ningsih mengajarkan bahwa dalam menjalani hidup yang diperlukan hanya sabar dan tidak menyerah dalam keadaan sesulit apapun. Termasuk ketika harus menghadapi kehilangan dan perpisahan maut dengan orang-orang yang dicintainya.
Sri Ningsih melakukan banyak hal seperti menjadi guru, pedagang, mmebuka usaha rental mobil, sampai menjajal membuka pabrik sabun. Tak disangka ia sukses besar dengan pabrik sabun yang dia dirikan, namunkarena satu hal dia harus menjual pabrik tersebut ditukar dengan saham perusahaan multinasional sebanyak 1%. Kemudian di pergi ke London. Memulai kehidupan baru di sana. Ia pun menemukan pasangan hidupnya, seorang laki-laki asal Turki yang bermukim di London. Mereka menikah dan hidup bahagia meskipun tanpa anak.
Sehingga Sri Ningsih mampu menggambarkan Perempuan yang Merdeka dimana menjadi perempuan pun harus punya kebebasan untuk bisa memilih jalan hidupnya. Namun sampai saat ini, perempuan masih dipandang sebagai sebuah objek saja. Perempuan "baik" terikat dengan banyak aturan yang tidak memberikannya ruang bernapas dan berekspresi. Seperti perempuan baik harus di rumah pada malam hari, perempuan baik harus menurut suami, perempuan baik harus mengurus rumah, dan sederet aturan lainnya. Namun Sri mampu membuktikkan bahwa perempuan juga bisa menentukan pilihan hidupnya. Perempuan yang bebas memilih bagaimana hidup di masa depan. Perempuan juga bebas mencoba apapun yang ia sukai. Seperti ketika adanya perselingkuhan ataupun hamil di luar nikah, perempuan yang menjadi sasaran pertama yang akan dikomentari buruk lah. Penampilan yang mengundang, geliat tubuh yang membuat orang bernafsu melecehkan bahkan memperkosa, jam pulang ke rumah, jalan yang dilewati, dan hal-hal lainnya. Meskipun Sri tidak mengalami kekerasan seksual dalam hidupnya. Ia mampu menjadi sosok perempuan merdeka yang bebas memilih mimpinya. Dimana sebagian besar mimpi-mimpi perempuan harus dikubur dan dilupakan. Perempuan harus bisa mngerjakan pekerjaan domestik. Perempuan juga harus menikah sebelum menjadi tua dan "tidak laku". Namun Sri berhasil keluar dari aturan-aturan tersebut. Ia menikah di umur yang mendekati 40 tahun. Dan beruntungnya Sri Ningsih menikah ketika di London. Dan dia tidak ditanya atau digunjingkan karena tidak memiliki keturunan.
 Modal menjadi perempuan merdeka adalah berani mengambil risiko seperti yang dilakukan Sri Ningsih dan perempuan-perempuan lainnya. Juga harus tutup telinga dengan perkataan-perkataan buruk dan nyinyir mengenai jalan yang di
pilih.