Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Inspirasi Chinese Food Halal untuk Merayakan Budaya Imlek

17 Januari 2023   15:53 Diperbarui: 17 Januari 2023   16:16 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inspirasi makanan china halal untuk mudlim | doc. Trian olah via Canva

Kuliner China yang identik dengan muslim adalah makanan halal yang diolah dengan teknik dan bahan-bahan khas dari kuliner China. Makanan ini dikenal sebagai Chinese Muslim Food atau Halal Chinese Food.

Salah satu contoh makanan khas Chinese Muslim Food adalah Roujiamo, yang juga dikenal sebagai Chinese Muslim Burger. Roujiamo terdiri dari roti pita yang diisi dengan daging sapi atau kambing yang dipanggang dan dicampur dengan saus pedas dan rempah-rempah.

Lamb Kebab juga merupakan makanan khas Chinese Muslim Food. Daging kambing digoreng atau dipanggang dan ditempatkan di tusuk sate, yang kemudian diolah dengan saus khusus yang terbuat dari rempah-rempah China seperti cumin dan bawang putih.

Chinese Muslim Food juga menyediakan berbagai jenis dumpling seperti Jiaozi dan Baozi. Keduanya terbuat dari kulit tepung yang diisi dengan daging sapi atau kambing, sayuran, dan rempah-rempah.

Chinese Muslim Food juga menyediakan berbagai jenis mie, seperti hand-pulled noodles, knife-shaved noodles, dan stir-fried noodles. Mie ini diolah dengan daging sapi atau kambing, sayuran, dan saus khusus yang terbuat dari rempah-rempah China.

Secara umum, Chinese Muslim Food menawarkan beragam pilihan makanan yang lezat dan bergizi, yang diolah dengan teknik dan bahan-bahan khas dari kuliner China. Makanan ini cocok untuk dicicipi oleh semua orang, terutama bagi yang mencari makanan halal dengan citarasa yang unik dan berbeda.

Sejarah Lamb Kebab, Salah Satu Favorite Chinese Food Halal

Lamb kebab, atau dikenal juga dengan nama "chuanr" di China, merupakan makanan tradisional yang berasal dari wilayah Xinjiang di China. Sejarah lamb kebab di China berawal dari perdagangan antara negara-negara di Asia Tengah dan China pada abad ke-19. Para pedagang dari wilayah tersebut membawa bahan-bahan dasar makanan seperti daging kambing dan bumbu-bumbu khas untuk membuat makanan yang mereka sukai.

Lamb kebab pertama kali muncul di kota-kota besar seperti Urumqi dan Kashgar di Xinjiang. Makanan ini cepat populer di kalangan masyarakat setempat karena rasanya yang lezat dan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional. Lamb kebab menjadi makanan khas wilayah Xinjiang dan segera menyebar ke seluruh China.

Di China, lamb kebab dihidangkan dengan cara dipanggang di atas bara api. Daging kambing digoreng dengan bumbu-bumbu khas seperti garam, merica, dan bawang putih. Makanan ini sering dihidangkan dengan tepung roti atau nasi, dan disajikan dengan saus kacang atau saus cabe.

Selain di China, lamb kebab juga populer di negara-negara Asia Tengah seperti Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Uzbekistan. Di negara-negara ini, lamb kebab dihidangkan dengan cara yang sama seperti di China, namun dengan bumbu-bumbu yang berbeda.

Kebiasaan Makan Muslim China

Kebiasaan makan Muslim China dalam merayakan Imlek sangat beragam. Beberapa Muslim China tetap mengikuti tradisi makan yang dianjurkan dalam agama Islam, seperti menghindari makanan yang diharamkan seperti babi dan alkohol. Namun, beberapa Muslim China juga turut serta dalam merayakan Imlek dengan menyajikan makanan khas dari festival tersebut, seperti yangko (kue kering berbentuk lingkaran) dan tangyuan (bola-bola tepung yang dicelup dalam sirup gula).

Beberapa Muslim China juga memilih untuk merayakan Imlek dengan cara yang sesuai dengan agama mereka, seperti dengan berdoa dan berpuasa. Hal ini menunjukkan bahwa merayakan Imlek dapat dilakukan dengan cara yang sesuai dengan ajaran agama, tanpa harus meninggalkan tradisi dan budaya yang telah ada.

Secara umum, Muslim China dalam merayakan Imlek cenderung lebih mengedepankan kebersamaan dan kekeluargaan daripada sekedar makan makanan khas saja. Namun, tak dapat dipungkiri juga bahwa makanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suasana merayakan Imlek yang menyenangkan.

Peking Duck - Makanan Berbahan Anjing atau Bebek?

Salah satu cerita lucu tentang makanan China adalah kisah seorang turis asing yang baru pertama kali datang ke China. Dia sangat excited untuk mencoba makanan China yang terkenal lezat. Saat dia duduk di restoran, dia memesan makanan paling populer di menu, yaitu "Peking Duck". Namun, ketika makanannya datang, dia sangat kecewa karena dia menemukan bahwa Peking Duck yang dia pesan sebenarnya adalah sebuah anjing. Dia sangat kaget dan marah, tapi pelayan restoran menjelaskan bahwa itu adalah salah pengertian, Peking Duck sebenarnya adalah makanan khas Beijing yang terbuat dari daging bebek.

Cerita lain adalah tentang seorang turis yang tidak terbiasa dengan makanan pedas. Dia memesan makanan di sebuah restoran China, dan sangat terkejut ketika makanannya ternyata sangat pedas. Dia merasa sangat sakit di mulut dan ingin minum air, tapi pelayan restoran hanya memberinya teh panas. Turis itu merasa bingung dan kecewa, tapi setelah dia minum teh itu, dia merasa sangat baik-baik saja dan bahkan jadi menyukai makanan pedas.

Cerita-cerita ini menunjukkan bahwa makanan China sangat beragam dan memiliki cita rasa yang unik, dan seringkali kita harus terbuka pada hal-hal baru dan belajar untuk menikmati makanan yang berbeda dari yang biasa kita makan. Termasuk banyak juga makanan-makanan China yang halal dan dapat dikonsumsi kaum muslim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun