Apa yang menjadi fokus kita, seringkali dibarengi dengan kita sedang getol-getolnya belajar tentang hal tersebut.
Jika kita sedang fokus terhadap anak, maka kita pasti belajar tentang tumbuh kembang anak dan ilmu parenting. Kita fokus kuliah, pasti kita juga belajar mata kuliah yang sedang diwajibkan. Kita sedang fokus (bahkan) bermain, pasti kita juga mengulik dan belajar banyak terkait hal-hal seputar permainan tersebut.
Ini sebenarnya modal besar yang bisa kita jadikan tema tulisan. Tinggal tentukan tema besarnya dan mulai kita susun naskah buku sesuai framework. (Dapatkan frameworknya di sini jika Anda belum memiliki)
Ini juga yang menjadikan proses natural aktivitas yang sedang kita jalani, bisa kita leverage dengan sekali mendayung untuk menulis sebuah buku.
Jadi, cara ini bahkan bisa berjalan tidak hanya bagi profesional atau yang ahli di suatu bidang. Orang yang sedang fokus belajar, berkuliah, atau menyelesaikan pendidikan tertentu dapat menjadikan proses belajarnya itu menjadi sebuah buku yg kita tulis.
Saya membayangkan, seorang prajurit TNI yang sedang mengikuti pelatihan keahlian bertempur, menuliskan apa yang ia pelajari menjadi sebuah naskah buku. Selesai pelatihan, selesai juga sebuah naskah. Oke, jika tidak sempat selama masa pelatihan, pasca pelatihan dan kembali ke kantor, ia bisa menuliskan beragam pelajaran dan pengalaman selama pendidikan. Pasti akan menarik bagi junior atau siapa saja yang sedang mendalami ilmu kemiliteran.
Anggap saja sebenarnya kita sedang 'mencatat' dan mendokumentasikan proses belajar kita, namun dengan trik menuliskan kembali dengan bahasa sendiri dalam bentuk satu naskah buku utuh.
Proses belajar kita akan semakin terarah, catatan kita akan semakin berdaya guna, dan di akhir kita belajar, selesai juga naskah buku yang sudah kita susun.
***
Jadi, mudah bukan? Sudah memutuskan tema apa yang kira-kira Anda kuasai dan minat untuk dituliskan jadi buku pertama Anda?