Jika Anda menguasai, Anda akan lebih mudah untuk memecah-mecah tema besar tersebut ke dalam poin-poin utama dan ide-ide utama yang mendukung tema tersebut.
Bahkan, satu tema bisa kita jadikan beberapa buku yang sebenarnya membicarakah hal sama hanya saja dari perspektif berbeda. Contoh terbaik yang dapat saya hadirkan terkait hal ini adalah Prof. Dr. Sugiyono, Guru Besar Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
'Hanya' dengan tema Metode Penelitian, beliau dapat menelurkan 20 buku dengan tema yang sama namun dari perspektif dan bidang yang berbeda.
Beberapa judul di diantaranya adalah  "Metode Penelitian Kualitatif", "Metode Penelitian Kombinasi", "Metode Penelitian Kualitatif", "Metode Penelitian Pendidikan", "Cara Mudah Belajar SPSS & LISREL", "Metode Penelitian Tindakan Komprehensif", "Metode Penelitian Kebijakan", "Statistika untuk Penelitian", "Statistik Non-Parametris untuk Penelitian", "Metode Penelitian dan Pengembangan",  "Metode Penelitian Administrasi", dan lain-lain.
Nah, dengan contoh ini, kita jadi terbayang bahwa satu tema besar yang kita kuasai, dapat kita pecah-pecah menjadi kerangka buku sebelum kita mulai menuliskannya.
2. Hal yang Anda Minati
Dalam keseharian, Anda pasti memiliki sesuatu yang sangat Anda cintai. Passionate kalau dalam istilah sekarang. Tandanya, Anda bisa menghabiskan banyak waktu dan berlama-lama menekuni bidang tersebut. Tidak lelah mempelajari segala sesuatu terkait hal tersebut. Malah, senang berbagi ke orang lain terkait hal tersebut.
Itulah tanda-tanda hal yang Anda minati.
Daripada berpusing menentukan tema, Anda bisa memilih hal yang Anda minati ini sebagai tema buku pertama yang Anda tulis.
Benefitnya, Anda akan memiliki energi yang tak habis dan selalu bersemangat mencari bahan, belajar, dan menuliskannya ke template 90 Hari Nulis Buku yang sudah Anda miliki.
Anda bisa berangkat dari hobi, kegemaran, koleksi, atau kebiasaan positif yang sering Anda lakukan.