Ini juga bisa digunakan sebagai saringan untuk menyatakan oke terhadap satu project baru atau tidak.Â
Jika ada tawaran projects, namun tidak masuk ke dalam area prioritas dalam kehidupan saya, maka saya relatif dengan mudah untuk menolaknya.
ResourcesÂ
Kategorisasi hal-hal yang membantu kita untuk menyelesaikan project ataupun meningkatkan kualitas area kita.
Resources ini bisa bermacam-macam seperti buku, link website, video YouTube, catatan notulen pertemuan, catatan belajar, hingga dokumen-dokumen pendukung.
Saya sendiri mendesain resource ini sebagai second brain saya. Segala sesuatu yang saya temukan saat berselancar, mendapatkan ide, mendapatkan bahan menarik dari relasi, akan saya masukkan ke dalam resource.
Hal ini juga sesuai dengan konsep optimalisasi otak bernama *brain-dump.* Singkatnya, kita memindahkan apa-apa yang harus diingat keras di otak kita ke dalam sebuah dokumen/tempat penyimpanan yang mudah diakses saat otak benar-benar mau memprosesnya.
Janji yang harus ditepati tapi masih lama, struk belanja yang penting untuk kita ingat tanggal dan nominalnya, bookmark website yang kita tahu menarik tapi tidak untuk segera dipakai, dapat kita "lempar" ke dalam resource ini.
ArchivesÂ
Segala sesuatu yang tidak masuk lagi ke dalam ketiga kategori di atas.Â
Contoh archives ini seperti project yang telah selesai, area yang sudah tidak relevan lagi dalam kehidupan kita, atau resource yang tampaknya sudah tidak terlalu kita butuhkan, atau apapun yang tampaknya menarik namun kita belum dapat memutuskan masuk ke dalam tiga kategorisasi di awal.
Meski "tampak" tak penting-penting amat, kategorisasi archive ini tetap perlu kita sediakan untuk mengantisipasi sewaktu-waktu ada project yang telah kita selesaikan namun perlu ditinjau kembali atau ada dokumen tertentu yang tampaknya dulu kurang relevan, sekarang sudah menjadi relevan.
Saat ada sesuatu di kolom archive ini sudah dapat dimasukkan ke tiga kategorisasi di atas, maka pindahkan ke tempat yang sesuai.