Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Belajar dari Epictetus agar Tak Menderita Terus

12 Februari 2021   08:39 Diperbarui: 12 Februari 2021   08:57 3481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kitab tulisan Al-Ghazali Kimia-i Sa'adat (termasuk salah satu kitab favorit saya tentang olah jiwa- pernah saya bahas dan dapat di baca di sini) rumus awal menggapai kebahagiaan adalah memahami posisi diri di tataran kehidupan dunia (jika dalam term filsafat Yunani adalah dalam tataran kosmis semesta). Kesadaran bahwa hanya pikiran dan jiwa lah yang benar-benar dapat kita kendalikan yang kemudian tercermin dalam respon laku kita atas apapun kondisi yang sedang menimpa diri ini.

Ada satu cerita menarik yang dengan jenaka menggambarkan inti ajaran Epictetus ini.

Pada suatu hari, Yayan dan Yoyon bersama-sama membeli makan di restoran nasi padang. Sialnya, karyawan restoran itu melayani Yayan dan Yoyon secara serampangan. Pesanan-pesanan khusus yang disampaikan Yayan dan Yoyon tidak digubris sama sekali malah tertukar dengan pesanan pelanggan lain. Kini seporsi nasi padang sudah terhidang di hadapan masing-masing. Wajah Yayan mengkerut sambil menggerutu kepada Yoyon, "Yon, ini kan bukan racikan sesuai pesanan kita, kok kamu selow aja?"

"Iya sih. Pelayan itu boleh tidak menyediakan apa yang kita harapkan, tapi dia tidak boleh merampas kebahagiaan dalam pikiranku." jawab Yoyon. Saya tebak, Yoyon sudah belajar dari Epictetus agar tak menderita terus. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun