Bersama bapak kau unggahkan litani
Diiringi lokananta berseri-seri
Lewat kidungmu setiap hari
Engkau jadi guru hingga ku bestari
Hartanya tak banyak, modalnya hanya nurani
Lakunya tak mewah, hanya secangkup ugahari
Matanya tak menyalak, laksana sigi lazuardi
Nasihatnya tak pelak, merdu bagai simfoni
Jika rengekku mengalun, kau balas asmaraloka
Pikirku hampir binasa, kau suntikkan sebuah asa
Baktiku tak ada banding, bagai  langit dan bentala
Doa khalis kusembahkan, dan sejumput kanigara
Teladanmu adalah sabar dan derana
Meskipun elegi datang tak terkira
Kau ingatkan padaku semua adalah fana
Hanya kasih sayangNya lah yang amerta
Semua orang sudah tahu
Karena pasti punya satu-satu
Tapi kali ini milikku paling kilau
Doanya tak pernah henti bertalu-talu
Namanya Kusmiati,
Aku suka sekali...
Warisan jimatnya cuma siji
Jangan sampai lupa salawat Nabi
~Bencoolen 141220
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H