Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidangan Teh Istimewa Tuan

15 April 2020   11:51 Diperbarui: 15 April 2020   12:03 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi|Dokpri

Secangkir teh terhidang di depan Tuan
Daunnya dipanen dari kebun tak bertuan
Dipetik pagi-pagi sekali sebelum ada Tuan
Dirajang kecil-kecil sekali seperti kasih Tuan
Dikeringkan di bawah terik penderitaan
Diseduh bersama air semendidih perasaan

Baik-baiklah Tuan menikmati cangkir itu
Sececap demi sececap jangan terburu-buru
Kami di sini juga masih bersabar
Memburu waktu saat Tuan tak sadar

Pabrik ini akan kami bakar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun