Sudah satu bulan saya menjadi kompasianer. Banyak sekali manfaat dan pengetahuan yang saya dapatkan, terutama terkait tulis menulis. Dan yang terpenting, sebagaimana moto saya dalam menulis, saya mendapatkan kebahagiaan saat berhasil membuat tulisan.
Sebagai Kompasianer Debutan, saya ingin selalu mengabadikan setiap momen dan tahap yang telah saya lalui, selain tidak ingin terkena kutukan pengetahuan sebagaimana pernah saya sampaikan di tulisan saya sebelumnya.
Saya merasakan betul manfaat dari catatan penulis baru di Kompasiana berkaitan dengan proses mereka memproduksi artikel yang baik. Semoga hal semacam ini juga bisa menjadi pemicu semangat untuk terus memproduksi tulisan yang bermanfaat.
Dalam sebulan di sini, setidaknya ada 24 artikel yang berhasil saya buat di tengah kesibukan utama saya sebagai seorang auditor. Di awal bergabung dulu, saya bertekad menuntaskan tantangan #writingmarathon, yakni tantangan yang saya buat sendiri untuk terus menulis selama 42 hari nonstop 1 hari 1 tulisan dengan tetap mempertahankan kualitas tulisan alias bukan asal jadi.
Ternyata di tengah jalan, banyak kondisi yang memang mentakdirkan saya untuk tidak bisa memenuhi tantangan tersebut dalam beberapa hari, disebabkan anak sakit atau suatu kondisi yang memang sangat tidak memungkinkan saya menulis sebuah artikel hingga selesai. Namun tidak mengapa, semua itu patut disyukuri dan disadari sebagai qada' dan qadar Tuhan.
Dari 24 artikel tersebut, 17 di antaranya atau sebanyak 70% tulisan berhasil mendapatkan label artikel pilihan. Tentu ini memberikan penyemangat tersendiri bagi saya pribadi yang baru bergabung di Kompasiana.
Dalam perjalanan satu bulan itu, terus terang saya semakin jatuh cinta dengan Kompasiana. Kompasiana benar-benar mewadahi semua 'orang biasa' yang ingin menulis, entah masih belajar atau sudah sangat mahir dan profesional di bidangnya.
Di sini saya ingin membedah tujuh tulisan saya yang tidak menjadi artikel pilihan untuk kemudian saya evaluasi sendiri hingga menemukan 'pola' bagaimana agar tulisan kita bisa mendapatkan label artikel pilihan.Â
Saya membayangkan, tips-tips dan catatan semacam inilah yang saya perlukan dulu saat mulai menulis di Kompasiana. Jadi tidak ada salahnya saya membagikan pandangan dan pengalaman saya, barangkali ada yang memerlukannya juga.
Berikut ini tujuh artikel saya yang tidak mendapatkan label artikel pilihan berikut dengan penjelasan singkat kemungkinan penyebabnya:
Artikel ini saya tulis untuk diikutkan pada lomba Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) yang diselenggarakan Kompasiana bersama Bank Indonesia, dan ternyata belum beruntung untuk menjadi pemenang.Â