Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hal yang Saya Lakukan jika Anak Saya Kidal

13 Agustus 2019   21:46 Diperbarui: 13 Agustus 2019   21:51 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
olah grafis pribadi

Sebenarnya, kondisi ini adalah alamiah belaka. Namun jadi agak 'masalah' karena kita hidup di masyarakat adat timur yang hampir semua agama dan kebudayaan di dalamnya memberikan nilai atas 'kanan' dan 'kiri'.

Kanan adalah baik dan kiri adalah buruk.

Bagi kaum muslim, hadis nabi berikut ini akan menjadi 'tantangan' tersendiri jika memiliki anak kidal, "Nabi SAW suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir, bersuci, dan dalam semua urusannya," (HR Bukhari dan Muslim)

Lantas bagaimana jika saya memiliki anak kidal?

Yang pertama kali saya lakukan adalah memberikan kesadaran kepada dia pribadi dan semua keluarga penghuni rumah bahwa menjadi kidal adalah tidak salah. Dia harus merasa nyaman dengan kondisi kidalnya dan menyadari bahwa itu adalah karunia dan kehendak Tuhannya.

Dia harus merasa nyaman karena saat dihadapkan pada keadaan dunia nantinya, kondisi kidal sangat tidak mengenakkan jika dibandingkan dengan yang non-kidal. Desain gunting dan meja kelas misalnya, sangat tidak ramah pada orang kidal.

Baca juga: Canva, Teknik Mudah Membuat Infografis dan Segala Kebutuhan

Dia harus sadar bahwa kondisi kidalnya adalah unik dan tidak menjadikannya kurang daripada teman-temannya. Dia bebas melakukan apapun sesuai dengan insting kidalnya, mulai beraktivitas, menulis, memegang sesuatu, hingga menerima dan memberikan sesuatu.

Jika kita bayangkan kondisi 20-30 tahun lalu, membiarkan orang kidal melakukan 'hal baik' dengan tangan kiri, bisa jadi akan mendapatkan judgment buruk atau kurang berpendidikan. Namun saat ini, saya kira masyarakat sudah semakin terdidik untuk dapat menerima kondisi orang kidal.

Saya tidak akan memaksakan apa-apa harus menggunakan tangan kanan layaknya orang non-kidal.

Sebagai orangtua, saya juga akan mengkomunikasikan dengan orang-orang dewasa yang kemungkinan akan berhubungan dengan anak saya seperti guru, tetangga, atau orangtua temannya. Saya akan melakukan advokasi sejak dini untuk melindungi 'kenyamanannya' sebagai anak kidal. Saya tidak akan membenturkan terlebih dahulu dengan norma-norma sosial yang ada yang beranggapan bahwa kiri adalah buruk.

Satu-satunya hal yang akan saya latih dan komunikasikan dengan baik adalah makan dan minum dengan menggunakan tangan kanan. Saya menilai, hanya hal inilah yang memiliki urgensi menggunakan tangan kanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun