Yue Yue, balita berusia dua tahun yang malang itu telah meninggal (Jumat, 21 Oktober 2011). Dia terlindas mobil dua kali di sebuah jalan di Kota Foshan, Provinsi Guandong, China. Rekaman CCTV menunjukkan 18 orang berjalan dan mengemudi melewatinya, membiarkan bocah perempuan itu begitu saja. Tidak ada yang menolongnya. Hingga datanglah orang ke-19, seorang pemulung jalanan, Chen Xianmei yang mengampiri bocah kecil itu dan meminggirkan tubuhnya serta meminta pertolongan.
Bagi saya, kejadian ini layaknya kisah perumpamaan orang Samaria yang murah hati di Lukas 10:25-37. Dua orang yang menabrak lari Yue Yue, saya ibaratkan "penyamun-penyamun" itu. Dan mereka yang tidak peduli padahal mereka melihat dan melewati Yue Yue yang sedang sekarat adalah para "imam" dan "lewi" itu. Sedangkan, Chen Xianmei, seorang pemulung yang baik hati adalah seperti seorang Samaria yang hatinya berbelas kasihan lalu menolong korban perampokan itu.
Imam dan Lewi adalah orang Yahudi, penduduk kelas satu. Orang Samaria adalah warga kelas dua, lebih rendah derajatnya dari orang Yahudi. Orang Samaria mengalami diskriminasi namun justru orang Samaria lah yang memiliki kasih yang tulus terhadap sesamanya yang membutuhkan pertolongan.
Semoga kita semua bisa memiliki kasih dan sikap seperti Chen Xianmei dan orang Samaria itu. Jangan sampai ada lagi Yue Yue selanjutnya. Tidakkah hati kita sedih dan marah melihat manusia sekarat dibiarkan begitu saja, seolah-olah yang terkapar di jalan itu adalah seekor kucing yang tertabrak? Bahkan seekor kucing pun, tidak seharusnya diperlakukan tanpa perasaan seperti itu.
Stop apatisme!!!
Main ke "rumah" saya yuk :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H