Generasi Z atau gen Z adalah kelompok orang yang lahir pada tahun 1997-2012. Gen z merupakan generasi sosial pertama yg tumbuh bersamaan dengan reformasi digital. Saat ini gen z dapat menjadi generasi yang berpengaruh besar karena cukup mendominasi wilayah Indonesia. Tumbuh di era teknologi yang berkembang dengan sangat pesat, membentuk karakter dan cara pandang gen z secara signifikan. Perkembangan ini mempengaruhi gaya hidup hingga cara pandang terhadap dunia kerja. Bagaimana gen z berkontribusi dalam pekerjaan mereka perlu dipahami agar potensi yang mereka miliki dapat ditingkatkan secara optimal.
Namun, akhir-akhir ini muncul anggapan di sosial media bahwa gen z adalah generasi yang pemalas dan anti kritik. Gen z dinilai terlalu pemilih dalam melakukan pekerjaan dan cenderung menginginkan pekerjaan yang simpel. Fakta bahwa saat ini terdapat hampir 10 juta gen z yang menganggur, memperkuat argumen publik mengenai karakter buruk gen z.
Masyarakat memandang gen z sebagai generasi yang mudah mengeluh dengan pekerjaan yang dilakukannya. Gen z juga sering mengaitkan kesulitan dan tekanan dalam pekerjaan dengan kondisi "mental health". Tuntutan dalam pekerjaan membuat mereka tertekan dan meningkatkan risiko kecemasan atau gangguan mental. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan generasi lain yang menganggap tuntutan pekerjaan adalah hal yang wajar.
Selain itu, pesatnya teknologi yang berkembang dalam kehidupan juga menjadi alasan mengapa gen z terlalu bergantung pada teknologi. Ketergantungan seperti terlalu mengandalkan teknologi untuk menyelesaikan masalah akan membuat mereka kurang fleksibel dan tidak mampu mengatasi masalah secara mandiri. Beberapa karakter tersebut memperkuat pandangan masyarakat bahwa gen z menjadi alasan bagi pemasalahan mereka sendiri.
Di samping karakter gen z yang dianggap menghambat perkembangan mereka sendiri, sebenarnya gen z juga memiliki karakter yang mampu mendorong kemajuan dalam dunia kerja. Gen z merupakan generasi yang kreatif dan inovatif. Hal ini memungkinkan mereka untuk memecahkan masalah di tempat kerja menggunakan solusi dan gagasan-gagasan baru. Gen z juga tidak takut untuk mencoba hal baru, sehingga menciptakan ide yang inovatif. Tumbuh dengan perkembangan teknologi juga membuat gen z menjadi generasi melek teknologi. Mereka mampu memanfaatkan teknologi untuk  meningkatkan efisiensi kerja serta melakukan pendekatan yang efektif terhadap target pasar.Â
Selain itu, gen z lebih adaptif dalam memanfaatkan teknologi untuk berkolaborasi dengan pihak lain melalui platform digital. Dalam lingkungan kerja, gen z merupakan generasi dengan rasa toleransi yang tinggi, baik dalam hal budaya, agama, latar belakang, dan lain-lain. Sikap ini mampu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan harmonis.
Dalam dunia kerja, adanya perbedaan karakteristik antara generasi satu dengan yang lain tentu akan menjadi hal yang lumrah. Perubahan generasi tentu akan menunjukkan adanya perbedaan pola pikir pula. Setiap generasi bisa jadi memiliki karakteristik yang membedakan dengan generasi yang lain. Kekurangan dan kelebihan gen z sebaiknya mampu dipahami dan disikapi dengan bijak. Kelebihan yang dimiliki gen z perlu dioptimalkan agar dapat mencapai masa depan yang baik. Sedangkan kekurangannya perlu diperbaiki sehingga gen z dapat menciptakan perkembangan yang baik pula. Untuk itu dibutuhkan kerjasama yang baik dan komitmen untuk mencapai tujuan bersama. Dengan begitu, akan tercipta lingkungan kerja yang positif dengan kerjasama dan komitmen yang berkesinambungan antara semua pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H