Mohon tunggu...
Triana Safitri
Triana Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Artikel Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gagal Ginjal Akut Pada Anak

21 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 21 Agustus 2024   07:02 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

           Gagal Ginjal merupakan salah satu penyakit yang banyak di diderita oleh semua kalangan salah satunya adalah kalangan anak-anak. Gagal ginjal adalah penyakit sistemik yang terjadi karena adanya penurunan fungsi ginjal dalam membuang zat-zat sisa dan cairan yang berlebih di dalam tubuh. Gagal ginjal terbagi menjadi dua yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Gagal ginjal yang banyak dialami oleh anak-anak saat ini adalah jenis gagal ginjal akut (Acute Kidney Injury). Gagal Ginjal Akut yang dialami oleh anak-anak memiliki resiko tinggi dan dapat menyebabkan kematian (Kaddourahetal.,2017). Gagal Ginjal Akut atau Acute Kidney Injury merupakan penyakit yang terjadi karena adanya penurunan fungsi ginjal yang mengakibatkan peningkatan kadar serum kreatinin dan gangguan keseimbangan cairan elektronik yang seharusnya dikeluarkan oleh ginjal.

         Gejala yang sering muncul pada anak yang mengarah kepada gagal ginjal akut, seperti diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk, serta jumlah urine yang dikeluarkan semakin sedikit bahkan urine tidak keluar sama sekali. Oleh karena itu Kemenkes menghibau kepada para orang tua untuk tidak panik, tetap tenang, dan meminta untuk selalu tetap waspada.

         Menurut Juru Bicara Kemenkes Syahril, beliau menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya yang mempunyai anak di bawah umur 18 tahun, salah satunya pada anak balita, jika terjadinya penurunan frekuensi Buang Air Kecil (BAK) dan juga penurunan jumlah urine yang dikeluarkan oleh anak lebih sedikit, bahkan sama sekali tidak keluar atau yang disebut dengan anuria untuk segera dilakukan pemeriksaan kesehatan atau dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu, Juru Bicara Kemenkes Syahril meminta kepada keluarga untuk membawa atau menginformasikan obat yang telah dikonsumsi oleh anak sebelumnya kepada petugas kesehatan, dan menyampaikan riwayat penggunaan obat anak.

         Menurut juru Bicara Kemenkes Syahril, dalam meningkatkan kewaspadaan dalam rangka pencegahan terhadap kasus tersebut, Kementerian Kesehatan meminta kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan  untuk sementara waktu tidak memberikan resep obat-obatan dalam bentuk sediaan cair atau sirup, dan masyarakat dihimbau untuk sementara waktu  tidak memberikan obat kepada anak dalam bentuk sediaan cair atau sirup tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan dan sebagai alternatifnya dapat menggunakan obat dalam sediaan lain seperti sediaan tablet, kapsul, suppositoria [anal], atau lainnya sampai hasil investigasi selesai. Hal ini merupakan salah satu langkah awal yang dilakukan dalam rangka menurunkan angka kematian akibat Gagal Ginjal Akut Pada Anak yang terjadi di Indonesia.

Sumber :

Humas Sekretaris Republik Indonesia. (2022, 19 Oktober). Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak Meningkat, Kemenkes Minta Orang Tua Waspada. Di akses pada tanggal 17 Agustus 2024 dari https://setkab.go.id/kasus-gagal-ginjal-akut-pada-anak-meningkat-kemenkes-minta-orang-tua-waspada/.

Maghfiroh, Adzkia Evisena., dkk. (2023). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gagal Ginjal Akut Pada Anak:A Literature Review. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 7 (1). 41-51.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun