Mohon tunggu...
Triana Nurul Hasanah
Triana Nurul Hasanah Mohon Tunggu... profesional -

seorang sanguinis yang sedang belajar untuk lebih tertib dan terorganisir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada seseorang...

4 Mei 2013   11:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:07 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada seseorang yang selalu kuinginkan untuk dimiliki.

Kepada seseorang yang selalu membuatku tersenyum dikala sendu ku
Kepada seseorang yang selalu aku anggap ada…

*****

Entah apa ini.
mungkin aku terlalu sibuk membangun duniaku.
Berkhayal, bermimpi, dan berharap tentangmu.
Tentang aku dan kamu.
Aku terlalu asik menanggapi perasaanku, yang selalu bahagia ketika mendapat pesan darimu.
Aku terlalu menikmati alur pembicaraan kita, yang selalu membuatku berseri selayaknya orang jatuh cinta.

Sampai ketika hari itu tiba.

Yaitu hari dimana kamu mencoba mengabaikan dan membuatnya hening,
dengan jawaban yang selalu singkat saat aku menyapamu.
Tapi aku yang sudah terjebak dalam lingkaran hatimu, berusaha mengabaikan itu.

Sebagai perempuan yang terlalu polos, aku takut kehilangan bahagiaku. yaitu kamu.
Bukan,bukannya aku tidak mau menanyai kabarmu terlebih dahulu melalui pesan singkat itu,
aku takut kamu yang belum cukup mengenalku merasa aneh dan menjauh.
yaa,mungkin aku terjebak oleh pikiranku sendiri.
Aku sadar,
bahwa saat itu,
ketika aku terus-terusan mendapat pesanmu lalu terjebak asyik dalam perbincangan yang berkelanjutan,
itu semua ternyata musiman.
Musim kabar darimu.
Musim bercengkrama denganmu
dan selayaknya musim,
semua berganti dan berputar.
saat ini sedang musim tiada lagi kabar darimu dan aku rasakan kekosangan.
Itu yang kusebut RINDU.
Kepada seseorang,
tadinya aku pikir membiarkan ini berjalan,
mengikuti alur rasa ini
dan jika semua itu tidak melenceng
pasti akan tiba waktunya ketika kamu mengikatku dengan ikatan suci.
Tapi kemudian aku sadar ini hanya hasil dari buah pikirku.

Sekarang
aku kembali membiarkan waktu berputar
dan mengikuti putarannya.
Membiarkan ini berjalan sesuai dengan takdirnya.

Kepada seseorang,
terimakasih untuk kehadirannya.
untuk sapaan dan gelak tawa kita disetiap malam.
Aku masih berharap meski aku tak berani mengharap lebih.
aku tau kamu terlalu jauh dari jangkauku.
Tapi biarlah,
setidaknya aku mengenal "CINTA"darimu,
yaitu kamu alasanku untuk kembali tersenyum.

-TrianaNh-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun