Mohon tunggu...
Triana DewiLestari
Triana DewiLestari Mohon Tunggu... Psikolog - mahasiswa

saya mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Psikolog Perkembangan Anak dalam Mendukung Proses Belajar

25 November 2024   09:28 Diperbarui: 25 November 2024   10:06 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Psikologi perkembangan anak memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Dengan mempelajari proses tumbuh kembang anak dari sisi fisik, kognitif, emosional, hingga sosial, psikolog dapat memahami faktor-faktor yang memengaruhi cara anak belajar. Artikel ini akan membahas bagaimana wawasan dari psikologi perkembangan anak dapat mendukung pembelajaran mereka, serta berbagai strategi yang dapat diterapkan untuk menunjang perkembangan tersebut.

1. Proses Belajar dan Perkembangan Kognitif Anak

Salah satu fokus utama psikologi perkembangan adalah memahami bagaimana kemampuan kognitif anak berkembang. Jean Piaget, seorang ahli psikologi terkenal, menjelaskan bahwa perkembangan kognitif anak terdiri dari beberapa tahap, mulai dari tahap sensorimotor pada bayi hingga tahap operasi formal di usia remaja. Pada setiap tahap, kemampuan berpikir anak mengalami perubahan yang memengaruhi cara mereka memahami informasi.

Sebagai contoh, anak usia 4 hingga 7 tahun berada dalam tahap operasi konkret, di mana mereka mulai berpikir secara logis namun masih bergantung pada hal-hal nyata. Oleh sebab itu, pendekatan belajar berbasis permainan atau kegiatan eksplorasi langsung sangat efektif untuk kelompok usia ini, karena mereka cenderung memahami konsep lebih baik melalui pengalaman nyata.

 2. Pentingnya Perkembangan Emosional dan Sosial dalam Pembelajaran

Selain perkembangan kognitif, aspek emosional dan sosial juga sangat memengaruhi kemampuan belajar anak. Psikolog perkembangan anak memahami bahwa rasa aman dan diterima memiliki dampak besar terhadap motivasi anak untuk belajar. Anak yang merasa dihargai cenderung memiliki kepercayaan diri lebih tinggi dan lebih antusias dalam belajar.

Menurut Erik Erikson, perkembangan emosional dan sosial anak mengikuti tahapan tertentu. Sebagai contoh, anak usia 3-5 tahun berada pada tahap "inisiatif versus rasa bersalah," di mana mereka mulai menunjukkan keinginan untuk mencoba dan mengeksplorasi hal baru. Namun, mereka juga bisa merasa bersalah jika mengalami kegagalan. Oleh karena itu, dukungan dari orang dewasa maupun teman sebaya menjadi kunci agar anak dapat mengatasi tantangan ini dengan percaya diri.

3. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Tahap Perkembangan Anak

Pemahaman tentang psikologi perkembangan anak dapat membantu pendidik dan orang tua dalam merancang metode pembelajaran yang sesuai. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:

- Tugas sesuai tahapan perkembangan: Anak belajar dengan cara berbeda di setiap tahap perkembangannya. Guru dan orang tua perlu menyesuaikan tugas yang diberikan dengan kemampuan kognitif anak. Sebagai contoh, anak usia dini lebih mudah memahami pelajaran melalui media visual atau kegiatan konkret, sementara anak yang lebih besar dapat diajak belajar melalui konsep yang lebih abstrak.

- Pembelajaran berbasis emosi dan interaksi sosial: Anak-anak cenderung belajar lebih efektif melalui kegiatan yang melibatkan kerja kelompok atau diskusi dengan teman sebaya. Selain membantu pemahaman, metode ini juga memperkuat kemampuan sosial mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun