Perkembangan zaman yang semakin pesat ini membuat pola kehidupan manusia bergerak dengan cepat, baik dalam hal transportasi, informasi, maupun makanan bisa mereka dapatkan dengan cara cepat dan instant. Di era ini, para remaja cenderung memilih makanan yang cepat, mudah dijumpai dan rasanya yang enak atau biasa disebut fast food. Fast food atau junk food merupakan makanan yang mengandung gula, garam, lemak dan kaloriyang tinggi tetapi rendah kandungan gizi dan nutrisi untuk tubuh. Selain harganya yang terjangkau, makanan fast food digemari para remaja sekarang karena makanan gaul dan makanannya anak jaman sekarang. Akan tetapi, mengonsumsi fast food secara berlebihan bisa mengakibatkan masalah pada kesehatan seperti obesitas, kerusakan syaraf tubuh, ginjal, kanker, bahkan kematian.
Hal tersebut bisa terjadi karena didalam fast food tidak hanya mengandung gula, lemak, dan kalori saja, tetapi juga adanya zat aditif seperti pengawet, pemanis buatan, dan penyedap. Mengingat pola hidup remaja sekarang yang tidak sehat dan tidak diimbangi dengan olahraga, hal tersebut membuat kebutuhan gizi dan ketahanan tubuh yang tidak terpenuhi dengan baik. Meskipun banyak remaja yang mengetahui dampak dari mengonsumsi fast food, namun karena beberapa faktor yang mempengaruhi mereka untuk selalu mengonsumsi makanan fast food. Permasalahan ini sangat berhubungan dengan teori Health Belief Model.
Health Belief Model merupakan suatu konsep yang mengungkapkan alasan dari individu untuk mau tidak mau melakukan perilaku sehat (Janz & becker, 1984). Dapat disimpulkan bahwa, Â perilaku sehat ditentukan oleh kepercayaan atau persepsi individu terhadap penyakit dan sarana untuk menghindari terjadinya suatu penyakit. Masa remaja rentan terpengaruh dengan lingkungan sekitar dan mudah tergoda dengan trend termasuk mengonsumsi fast food, hal tersebut menyebabkan remaja sering mengalami gangguan kognitif dan menurunnya Tingkat kecerdasan mereka karena mengonsumsi natrium yang berlebihan di makanan fast food. Dari penelitian-penelitian terdahulu juga mengusulkan bahwa keyakinan sehat remaja juga bisa berdampak langsung terhadap kebiasaan mereka mengonsumsi makanan cepat saji, yang menghubungkan anatara persepsi kesehatan dan pilihan makanan di kalangan remaja.
Dari analisis jurnal tersebut ditemukan pengaruh menurut teori Health Belief Model yaitu ada penagruh kerentanan yang dirasakan terhadap perilaku konsumtif makanan fast food pada remaja, keparahan yang dirasakan, manfaat yang dirasakan, hambatan yang dirasakan, penagruh isyarat untuk bertindak terhadap perilaku konsumtif makanan fast food pada remaja. Dengan menggunakan pendekatan Health Belief Model ini dapat mempermudah rancangan Kesehatan yang lebih efektif untuk mendorong pola hidup dan makanan yang lebih sehat di kalangan remaja.
http://www.unisayogya.ac.id/id
REFERENSI:
Ulya, A. H., Dina, R. A., Fajriah, E., & Zahra, A. (2023). Hubungan Frekuensi Konsumsi Junkfood dan Tingkat Kecukupan Energi dengan Status Gizi Remaja. Jurnal Sains dan Teknologi Kesehatan, 4(2).
Bakhtiar, H. S. (2024). ANALISIS MODEL KEYAKINAN SEHAT (HEALTH BELIEF MODEL) TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) PADA REMAJA DI KOTA MAKASSAR= ANALYSIS OF THE HEALTH BELIEF MODEL ON FAST FOOD CONSUMPTION BEHAVIOUR AMONG ADOLESCENTS IN MAKASSAR CITY (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).
Permatasari, A. A., Ardita, F. P., Prasetya, A. P., Anggraini, N., Marpuah, S., & Asanti, E. (2024). Dampak Makanan Cepat Saji Bagi Kesehatan Tubuh Pada Kalangan Remaja. Jurnal Ventilator, 2(2), 110-120.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H