Mohon tunggu...
Rini
Rini Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku bukan siapa-siapa, Hanya wanita biasa, Biasa-biasa saja, Tanpa siapa-siapa, Yang penting ada, main aja disini ya http://www.rindol.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Aku Cemburu Melihat Anakku Lebih Sayang Bapaknya

30 November 2012   06:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:26 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IBU IRI MELIHAT KAKAK LEBIH SAYANG BAPAK

(Foto1: Dokpri)

~~

Kak,

Ibu rela saat tubuh biola ibu, harus diganti menjadi gitar bas betot

Supaya kakak nyaman dan sehat selama 9 bulan 10 hari dirahim ibu

Kemudian harus menjalani operasi bedah besar

Demi menyalamatkan dan melahirkanmu ke dunia ini

Kak,

Ibu tetap bahagia dan bangga saat buah dada melon ibu,

Harus menjelma menjadi buah pepaya

Karena ASI ekslusiv untuk anti bodymu kelak

Dan berharap ikatan bathin kita akan semakin erat

Bahkan malam menjadi siang, siang menjadi malam

Atau kepala dikaki, kaki dikepala

Untuk menjagamu, merawatmu, mendidikmu dan membesarkanmu

Bukan! Bukan semata-mata hanya karena tanggung jawab ibu sebagai orangtua

Tapi, lebih karena ibu begitu menyayangi anak semata wayangnya ibu..

Kak,

Kini kau semakin tumbuh besar

Ada banyak waktu-waktu kebersamaan kita yang hilang begitu saja

Karena ibu harus bekerja dari pagi hingga malam tiba

Ibu tidak bisa leluasa berkelakar menggodamu seperti Bapak

Karena sepulang kerja ibu harus kembali bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga

Ibu tidak seperti Bapak, yang penuh canda tawa bersamamu

Karena ibu sepertinya lebih banyak membentak dan banyak bicara ( cerewet ya kak?)

Mengajarimu menjadi seorang wanita yang tidak manja, mandiri dan sholeha

Semua karena CINTA…bukan marah-marah semata

Kak,

Ibu bisa mengerti jika kakak sedemikian dekatnya dengan Bapak

Hingga harus menangis tersedu sedan saat Bapak tidak ada bersama kita

Dan ibu merasakan rindumu yang tak berkesudahan hingga galau terus saja melanda

Sementara, tidak demikian adanya saat ibu tidak ada

Tak mengapa, karena kakak juga buah hatinya Bapak

Ibu justru bahagia melihatmu ceria, tertawa dan selalu riang gembira

Meski sejujurnya Ibu iri merasakan bahwa kakak lebih sayang Bapak

Tidak apa-apa, Ibu cukup mengerti itulah kejujuran, kepolosan dan keluguan anak seumurmu

Kak,

Kelak kau dewasa akan mengerti arti cinta sesungguhnya

Semua orangtua memiliki cara yang berbeda dalam mendidik dan menuangkan kasih sayangnya

Kelak kau dewasa, Ibu harap tidak usah buka-buka Kompasiana ya? J

Biar saja ini menjadi curahan hati ibu, tanpa kakak dan Bapak membacanya

Karena Ibu yakin sekali, ini hanya perasaan Ibu saja

Bukankah Iri tanda tak mampu??? Maka dari itu, Ibu tidak mau ketauan ketidak mampuan ibu dekat dengan denganmu….

( Buang bungkus tissue, ambil yang baru lalu seka sisa-sisa air di mata dan di hidungJ )

1354257116901986610
1354257116901986610

(Foto2: Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun