Mohon tunggu...
Tria Minartha
Tria Minartha Mohon Tunggu... -

hidup untuk bahagia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelipur Lara

28 Desember 2011   07:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:39 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan menyumbat aliran sungai yang mengalir karena suatu saat akan terjadi banjir. Jangan menahan air mata untuk keluar karena suatu saat air mata itu tak akan berhenti keluar karena bendungannya telah meledak.

Senja merangkak pergi, malam mulai menghampiri. Kesempatan boleh terlewati tapi semangat tetap dihati (•̀_•́)

Jika ada orang yang memandangmu rendah disaat kamu belum sukses maka berterima kasihlah karena sebenarnya dia telah mencambuk SEMANGATmu.

Tak perlu bermuram durja jika orang-orang disekitarmu tidak memperhatikanmu karena diluar sana banyak orang yang menantikan kehadiranmu.

Menangislah sejadi-jadinya kepada Tuhan mu karena Tuhan mu adalah pelipur lara yang tiada tandingannya.

Jika hidup terasa berat maka ringankanlah bibirmu untuk tersenyum dan lapangkanlah hatimu.

Hidup yang paling menyedihkan adalah hidup dalam prasangka buruk. Hilangkan kesedihan itu dengan prasangka-prasangka baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun