Nama : Tri Ambarwati
NIM Â : 07041381924225
Pada era modern sekarang ini hubungan antar Negara sudah merupakan suatu kebutuhan untuk tetap menjalankan negaranya dengan ekonomi dan keamanan yang stabil. Terori realisme muncul saat perang dunia II sebagai penolakan atas pandangan liberalisme yang dianggap terlalu menyepelekan konsep power dalam Hubungan Internasional. Menyoroti kegagalan liga bangsa-bangsa dan pecahnya perang Dunia II semakin menguatkan Realisme sebagai sebuah posisi Koheren atau prespektif dalam Hubungan Internasional.
Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang jahat dalam artian manusia akan selalu bersaing dengan manusia lain untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Oleh karena itu kaum realis memandang bahwa dunia internasional selalu dipenuhi dengan konflik kepentingan dan menolak asumsi liberalisme. Berdasarkan pandangan realisme terhadap sistem internasional Negara yaitu faktor utama dalam sistem internasional tidak ada kekuasaan lebih tinggi diatas Negara, sehingga kaum realis merasa tidak yakin akan adanya kemajuan dalam politik internasional, Negara akan mengutamakan kepentingan nasional mereka dan Negara akan melakukan kerjasama jika hal tersebut dapat memenuhi kepentingan nasional mereka.
Dalam era modern ini, teori realisme masih bisa dipandang sebagai teori perspektif yang cukup kuat dalam menjelaskan fenomena internasional di masa sekarang. Globalisasi adalah bentuk yang nyata dari kegiatan suatu Negara untuk semakin memperluas kekuasaannya. Dan globalisasi ini dapat diartikan sebagai proses pembawa nilai tertentu dari Negara asal untuk dipahami dalam suatu keberhasilan apabila nilai tersebut berkuasa di Negara tujuan.
Contoh dari fenomena internasioanal yang bisa dijelaskan teori realis pada masa ini yaitu pengembangan sejata nuklir Korea Utara, Korea Utara mengembangkan senjata nuklirnya bukan tanpa alasan rasional. Dengan melakukan pendekatan teori realis, Kore Utara mengedepankan agenda pengembangan senjata nuklirnya karena Negara ini sadar bahwa Korea Utara adalah Negara yang lemah ditenggah-tengah dunia yang anarki, sehingga mereka sangat rawan terhadap dominasi dari kekuatan yang lebih besar dalam kasus ini, kekuatan yang lebih besar itu adalah Negara-negara barat dengan segala ideologinya yang sangat bertentangan dengan ideologi Korea Utara. Oleh karena itu Korea Utara harus mempertahankan keberadaannya dengan cara meningkatkan keamanan nasional dan dengan memperkuat persenjataan nuklirnya demi mencapai kepentingan nasionalnya. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI